"Disebut tomcat karena bentuk badannya mirip pesawat tempur tomcat (F-14)," Ujar Prof. Tjandra Yoga Ketua Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, saat menghadiri seminar penanggulangan tomcat yang diselenggarakan oleh DPP Partai Demokrat di Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat, Senin (26/02/12).
Menurutnya, serangga dengan nama latin Paederus sp. tersebut keberadaannya umum di seluruh dunia, khususnya di daerah tropis. Bahkan tomcat ditemukan memiliki 622 spesies berbeda yang tersebar di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Tomcat mulai meresahkan warga karena masuk ke pemukiman dan menyerang mereka melalui cairan dalam tubuhnya. Diantaranya serangan tomcat di Grajagan Banyuwangi yang menimpa dua anak SD pada Sabtu (24/03/12) lalu, dan di Garut yang menyerang 11 orang warga.
"Semua pasien serangan tomcat kondisinya akan membaik dalam waktu 3-4 hari setelah terapi, tidak ada yang meninggal," ujarnya.
(gah/ndr)











































