Tiru Singapura, MA Usulkan Sidang Tilang di Malam Hari

Tiru Singapura, MA Usulkan Sidang Tilang di Malam Hari

- detikNews
Selasa, 28 Feb 2012 14:50 WIB
Jakarta - Pilih mana, menghadiri sidang tilang atau tetap beraktivitas bekerja? Pertanyaan tersebut menjadi pertimbangan para pelanggar saat harus ikut sidang. Sebab orang kebanyakan memilih bekerja daripada harus ribet berlama-lama di pengadilan.

Pertimbangan masyarakat untuk tidak menghadiri sidang tilang karena menyita waktu bekerja dipahami oleh Mahkamah Agung (MA). Alhasil, MA mengusulkan sidang tilang digelar malam hari.

"Ada wacana agar sidang tilang agar dilakukan di malam hari agar tidak berbenturan dengan sidang yang lain. Di Singapura, sidang di malam hari karena menghindari tabrakan dengan kesibukan orang bekerja dan sebagainya," kata Ketua MA Harifin Tumpa usai membacakan laporan akhir tahun di Gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun MA juga menyadari sidang tilang di malam hari akan mendapat reaksi nagatif dari masyarakat.

"Tapi image di masyarakat, sidang di malam hari agar sidang tidak terpantau. Ini mekanisme yang harus diperbaiki," papar Harifin.

MA sendiri telah mensurvei sidang tilang di 20 pengadilan negeri di Indonesia. Hasilnya 6 pengadilan melaksanakan sidang dengan amburadul.

"Dari 20 pengadilan, 6 pengadilan melaksanakan sidang tilang dengan amburadul. 4 Pengadilan tersebut dari Jawa, yang terendah yaitu di Surabaya, Jakarta, Semarang dan Bandung. 2 Lainnya di luar Jawa," ungkap Harifin.

Seperti diketahui, sidang tilang di 5 pengadilan Jakarta biasa digelar pada hari Jumat. Setiap sidang selalu dihadiri ribuan orang. Bahkan jika ada operasi serentak dari Kepolisian, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan PN Jakarta Selatan menyidang hingga 8.000 pelanggar. Sidang tilang memicu kemacetan lalu lintas dan melahirkan calo.


(asp/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads