Sebanyak 1.020 nasi bungkus diantar oleh beberapa orang dengan diangkut mobil pick up.
Nasi yang dibungkus daun dikemas dalam beberapa kantong plastik tiba di LP Kerobokan, pukul 06.30 wita, Kamis (23/2/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasca kerusuhan, aktivitas di dalam LP Kerobokan belum normal. Aktivitas dapur pun belum bisa digunakan untuk menyiapkan makanan.
"Nasi dibagikan sebanyak tiga kali sehari, pagi, siang, dan sore," kata seorang petugas LP dari balik puing bangunan yang hangus terbakar.
Nasi bungkus ini, porsinya tidak begitu besar. "Cukuplah untuk santapan pagi," katanya.
Pada saat ini sebanyak 500 pasukan terdiri petugas dari Brimob, TNI, Polda Bali, Polres Badung, dan Polresta Denpasar, berjaga di depan LP Kerobokan. Aparat telah berjaga sejak semalam hingga pagi ini.
Kerusuhan di LP Kerobokan terjadi sejak Selasa (21/2) malam. Kapolda Bali Irjen Pol Totoy Indrawan menyebut rusuh di LP Kerobokan karena persoalan internal yakni kapasitas yang melebihi batas, diskriminasi dan keributan utang-piutang di antara napi pada Minggu (19/2).
"Karena ada diskriminasi dan ketidakadilan di dalam lapas, serta tingkat kapasitas overload," jelas Totoy," saat ditemui wartawan di LP Kerobokan, Jl Tangkuban Perahu, Badung, Rabu (22/2/2012).
(gds/van)