"Upaya intensif dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai dokumen yang memfasilitasi klarifikasi isu-isu yang belum terselesaikan sehubungan dengan program nuklir Iran," demikian pernyataan IAEA seperti diberitakan AFP, Rabu (22/2/2012).
"Sayangnya, persetujuan soal dokumen itu tidak tercapai," demikian disampaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sangat mengecewakan bahwa Iran menolak permintaan kita untuk mengunjungi Parchin saat pertemuan pertama dan kedua," kata Direktur Jenderal AIEA, Yukiya Amano dalam sebuah pertanyaannya.
"Kami terlibat dalam semangat yang membangun, tetapi tidak tercapai kesepakatan," tambahnya.
Tim pejabat tinggi IAEA yang dipimpin oleh Herman Nackaerts, kepala pengawas IAEA, akan kembali ke Wina, Austria pada Rabu malam waktu setempat.
Sementara itu, Utusan Iran untuk IAEA, Ali Asghar Soltanieh, dikutip oleh kantor berita Iran, ISNA, mengatakan bahwa pembicaraan berlangsung intensif dan tertutup serta terjalin kerjasama dan saling pengertian antara Iran dan IAEA.
"Negosiasi ini akan berlanjut di masa depan," kata Soltanieh.
Negara-negara Barat telah lama mencurigai Iran diam-diam mengembangkan senjata nuklir lewat program nuklir yang dijalankannya. Namun pemerintah Iran berulang kali membantahnya. Ditegaskan Iran bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai, yakni sebagai pembangkit energi bagi kepentingan sipil.
(fiq/ita)