BMKG sebagai badan yang bertanggung jawab memantau, menganalisa dan menginformasikan kondisi iklim/ cuaca ke masyarakat telah mengeluarkan informasi tentang kemungkinan terjadinya kemarau basah sejak awal 2010, informasi ini terus diperbaharui (terakhir 3 Januari 2011). Kejadian La Nina diidentifikasi sebagai pendorong utama di samping faktor-faktor lainnya. Dalam dokumentasinya BMKG juga melampirkan hasil prediksi kondisi La Nina 2-3 bulan ke depan yang disandingkan dengan hasil prediksi badan-badan cuaca internasional lainnya. Hasil prediksi ini terus diperbarui oleh BMKG (di samping informasi kondisi terkini) dan publik bisa mendapatkannya dari situs BMKG di internet.
Melakukan prediksi cuaca bukanlah perkara sederhana, dibutuhkan formulasi kondisi cuaca sebagai fungsi waktu yang disebut dengan model cuaca. Model cuaca sebagaimana formulasi matematis dalam aplikasi fisis pasti memiliki rentang ketidakpastian (range of uncertainty). Rentang ketidakpastian muncul karena beberapa hal, salah satu yang mendasar ialah penjalaran ketidakpastian dari data akibat keterbatasan tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan. Kemudian juga sifat dari formulasi yang digunakan apabila bersifat acak (chaos) maka hasil keluarannya akan memberi nilai berbeda-beda dan membentuk suatu sebaran, pola sebaran ini juga memberikan informasi tentang rentang ketidakpastian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan BMKG pada Juli 2010 tidak menampilkan rentang ketidakpastian untuk hasil prediksi indeks Nino (parameter ukur kejadian El Nino-La Nina) tertanggal 14 Juni 2010. Pada pemutakhiran dokumen tertanggal 3 Januari 2011 BMKG melampirkan sebaran hasil prediksi indeks Nino yang bisa memberikan gambaran tentang rentang ketidakpastian. Sayangnya hal ini hanya muncul pada laporan hasil prediksi indeks Nino oleh lembaga cuaca luar negeri (NOAA-Amerika, JAMSTEC-Jepang dan BOM-Australia) tapi tidak dengan BMKG sendiri. Kondisi ini tentunya menjadi tanda tanya besar akan kualitas model cuaca yang digunakan oleh BMKG, sebab apabila ternyata nilai rentang ketidakpastian cukup besar maka selayaknya hasil tersebut tidak diinformasikan ke-publik.
Rentang ketidakpastian sangat penting untuk ditampilkan sebagai bagian dari kredibilitas model cuaca itu sendiri. Memperkecil rentang ketidakpastian adalah usaha yang terus dilakukan oleh para ilmuwan bidang cuaca, agar dapat memberikan nilai prediksi yang semakin signifikan. BMKG sebagai lembaga pemerintah dituntut untuk memberikan informasi prediksi cuaca sebaik mungkin kepada publik terutama sektor pertanian, maka sangatlah penting bagi BMKG untuk turut peduli akan perkembangan mutakhir kemajuan performa model cuaca didunia dan berusaha meng-adopsi-nya. Selama performa model cuaca yang digunakan oleh BMKG dipertanyakan, maka selama itu pula informasi prediksi cuaca oleh BMKG tidak akan dapat dipandang secara serius.
Referensi :
- http://iklim.bmg.go.id/ekstrim/revisi_072010.ppt
- http://www.bmkg.go.id/share/Dokumen/update_nino_131210.pdf
*) Yudha Setiawan Djamil adalah lulusan program studi Meteorologi ITB, kini staf peneliti di NTU-Singapura.
(vit/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini