Penyerahan sertifikat tersebut diterima langsung oleh Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di ruang Kertanegara komplek kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat (14/11/2014).
"HR Muhammad bukan hanya milik ahli waris, tapi juga milik pemerintah Provinsi Jawa Timur, milik rakyat Jawa Timur," ujar Indroyono Soesilo,
cucu dari Mayjen HR Muhammad.
Dalam pertemuan tersebut, Indroyono membawa 'rombongan' pejabat di bawah kementeriannya. Sedangkan Wagub juga membawa pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pada acara tersebut.
Rombongan Menko Kemaritiman tiba di kantor gubernur langsung disambut Gus Ipul. Keduanya sempat bernostalgia, karena sebelum menjabat sebagi
Menko, Indroyono pernah menjadi deputi Kementerian PDT era Menteri Saifullah Yusuf.
Indroyono juga sempat melihat-lihat foto-foto tempo dolu seperti Jembatan Merah, Kalimas. Bahkan Indroyono sempat bercerita tentang sejarah pertempuran sengit arek-arek Suroboyo di Jembatan Merah, yang menewaskan jenderal sekutu Jenderal Malabi.
Setelah berkeliling melihat foto sejarah, Indroyono yang juga putra dari Soesilo Sudarman (Menko Polkam era Orde Baru) menceritakan sejarah perjuangan kakeknya bersama pejuang lainnya seperti Bung Tomo, Dr Moestopo, arek-arek Suroboyo, yang sebelumnya sebagai pamong praja hingga menjadi pimpinan TKR dan berada di garis terdepan menghadapi tentara sekutu, serta bernegoisasi agar Surabaya tidak digempur habisan-habisan oleh sekutu.
"Taliduk tali layangan, nyowo situk ilang-ilangan" menyampaikan pepatah yang disampaikan Kakeknya.
"Kami bangga menyerahkan ini ke Jawa Timur, karena memang ini milik Rakyat Jawa Timur," ujarnya saat menyerahkan plakat sertifikat gelar pahlawan nasional dan foto HR Muhammad.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menyampaikan, HR Muhammad telah melakukan sesuatu yang luar biasa dengan mempertahankan
kemerdekaan Republik Indonesia.
"Kalau Bung Tomo memberi semangat lewat radio. Beliau (HR Muhammad) yang termasuk disandera (di gedung internatio) di Jembatan Merah dan front depan menghadapi sekutu," katanya.
Wagub yang biasa disapa Gus Ipul ini mendorong kepada mahasiswa untuk membuat tulisan sejarah perjuangan HR Muhammad yang lebih utuh dan kongkrit.
"Kami mengucapkan terima kasih untuk keterlibatan langsung. HR Muhammad bukan milik ahli waris tapi juga milik publik," tandasnya.
Plakat gelar pahlawan nasional tidak hanya diserahkan ke Pemprov Jatim. Indroyono juga akan menyerahkan ke Pangdam V/Brawijaya, karena semasa perjuangan, HR Muhammad pernah menjadi komandan tertinggi angkatan darat (saat ini Kodam V/Brawijaya) di Jawa Timur. (roi/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini