Seperti dilansir Reuters, Senin (7/11/2016), dominasi Partai Republik dalam Kongres AS, baik Senat maupun DPR atau House of Representatives (HOR) terancam oleh Partai Demokrat. Jika pemilih menyerahkan dominasi Kongres ke Partai Demokrat maka tahun 2017, Kongres akan lebih moderat untuk setiap rancangan undang-undang maupun kebijakan yang diajukan Presiden AS yang baru.
Untuk memenangkan 'kendali' atas Senat AS, Partai Demokrat setidaknya harus meraup lima kursi tambahan. Saat ini, Partai Republik menduduki 54 kursi Senat, sedangkan Partai Demokrat hanya menduduki 44 kursi Senat. Dua kursi Senat lainnya dikuasai dua anggota parlemen independen yang beraliansi dengan Demokrat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menjelang Pilpres AS, Hillary Clinton Ungguli Trump dalam Berbagai Polling
Sedangkan untuk DPR AS atau HOR, Partai Demokrat memiliki tantangan lebih besar. Mereka harus berhasil meraup sedikitnya 30 kursi HOR untuk memenangkan kembali dominasi Demokrat atas HOR seperti tahun 2010 lalu. Para pengamat memperkirakan Demokrat akan meraup 5-20 kursi HOR.
Total 100 kursi Senat AS didominasi oleh politikus Republik sejak 2 tahun terakhir. Sedangkan 435 kursi HOR didominasi Republik sejak tahun 2011. Posisi itu menyulitkan Presiden Barack Obama dalam mengajukan kebijakannya dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, hasil pemilihan presiden diperkirakan akan berdampak besar pada hasil pemilu parlemen sendiri. Dalam beberapa dekade terakhir, partai yang memenangkan Gedung Putih biasanya lebih berpeluang mendominasi dalam Kongres AS.
Surat suara dalam pemungutan suara untuk Presiden AS juga berisi pilihan untuk anggota Kongres AS, Gubernur, anggota Dewan Kota dan beberapa jabatan lainnya, tergantung masing-masing negara bagian. Pemungutan suara akan digelar serentak pada Selasa (8/11) pagi waktu AS.
(nvc/nwk)