Suap itu merupakan imbalan yang diterima Michael Vannak Khem Misiewicz dari seorang pengusaha Malaysia bernama Leonard Francis yang dikenal sebagai kontraktor pertahanan. Misiewicz membocorkan informasi rahasia terkait pergerakan kapal militer AS sehingga perusahaan Francis bisa diuntungkan.
Dalam persidangan di pengadilan San Diego, seperti dilansir Reuters, Jumat (29/1/2016), Misiewicz mengaku bersalah atas dakwaan konspirasi penyuapan dan penyuapan pejabat publik. Dia diadili bersama beberapa orang lainnya dalam skandal korupsi yang mengguncang Angkatan Laut AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir media setempat, The Washington Post, jaksa dan penyidik federal menyebut Misiewicz memainkan peranan penting dalam skandal korupsi Angkatan Laut ini. Gara-gara skandal ini, GDMA yang berbasis di Singapura meraup keuntungan dari Angkatan Laut AS hingga lebih dari US$ 20 juta. Perusahaan Francis bahkan memegang kontrak untuk memasok kapal-kapal Angkatan Laut AS yang berlabuh di perairan Asia, selama lebih dari 25 tahun.
Sebagai imbalannya, Francis memanjakan Misiewicz dengan berbagai hadiah. Mulai dari liburan mewah, akomodasi di hotel mewah, lima tiket konser Lady Gaga di Thailand pada Mei 2012 lalu, dan juga akses ke sejumlah layanan prostitusi di negara-negara Asia.
Menurut dakwaan dan dokumen persidangan seperti dilansir The Washington Post, Misiewicz menghabiskan waktu dengan pekerja seks dalam beberapa kesempatan, termasuk di sebuah hotel mewah di Manila, Filipina pada Februari 2011, kemudian satu malam di Jepang pada April 2012, dan dua malam di sebuah hotel di Singapura pada September 2012.
Dalam kesempatan lainnya, Francis memesankan layanan wanita penghibur yang menghadirkan empat pekerja seks untuk menghabiskan sedikitnya 3 hari bersama Misiewicz dan seorang komandan Angkatan Laut AS lain yang tidak disebut namanya, pada Maret 2011.
(nvc/ita)