Kesepakatan yang tercapai setelah dilakukan lebih dua hari pembicaraan maraton. Korea Utara menyampaikan penyesalannya karena melukai tentara Korea Selatan dengan ranjau darat. Sementara, pihak Korea Selatan sepakat menghentikan aksi propaganda anti Pyongyang.
Korea Utara pun ingin mengakhiri pemanasan militer yang berpotensi menimbulkan perang. Selain itu, pembicaraan kesepakatan ini juga mengarahkan agar kedua pihak bisa mengadakan upaya kelanjutan demi membaiknya hubungan dua negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kesepakatan yang tercapai, kedua belah pihak sepakat untuk membuat suatu reuni khsusus bagi keluarga yang terpisah karena Perang Korea. Reuni ini direncanakan pada liburan musim gugur mendatang.
Pembicaraan maraton di daerah perbatasan berbuah hasil positif untuk mengakiri ketegangan di Semenanjung Korea. Kesepakatam ini membuat kedua negara bisa melakukan upaya kompromi tanpa mengedepankan militer.
"Dua (negara) membuat kompromi. Korea Selatan tak mendapatkan permintaan maaf, mereka mendapat pernyataan penyesalan tentang insiden (ranjau darat) mereka dapat berputar sebagai permintaan maaf," ujar John Delury dari Universitas Yonsei di Seoul.
Cakupan terkait
Lanjutnya, kesepakatan ini dinilai menjadi tahapan yang bagus untuk kedua negara. Meski tidak mudah, namun kedua negara akhirnya bisa melakukan kesepakatan yang bisa menjadi pembuka jalan hubungan lebih baik.
"Titik yang lebih penting adalah menjaga ini dan membuka kembali hubungan. Hal ini tidak akan mudah untuk melaksanakan, tetapi itu adalah kesepakatan penting yang bisa membuka jalan," sebut John.
Seperti diketahui, Korea Selatan dan Utara sudah dalam kondisi perang sejak 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953. Sempat berakhir dengan gencatan senjata, tapi bukan dengan kesepakatan perdamaian. Upaya hubungan kedua negara agar bisa membaik berulang kali dilakukan namun hal itu juga tak terealisasi.
Korea Utara sebelumnya menepis tudingan sengaja memasang ranjau darat di daerah perbatasan yang membuat dua tentara Korea Selatan terluka. Pihak Pyongyang tidak secara langsung menyampaikan tanggung jawabnya terkait insiden itu.
Kemudian, upaya pembicaraan untuk membuka jalan damai dilakukan di desa Panmunjom yang berlokasi berada di zona perbatasan antara dua negara. Tercatat, komunikasi kompromi maraton dari dua negara ini dilakukan sejak Sabtu (22/8).
Dari rangkaian ketegangan kedua negara sempat terjadi ketika 2010 lalu. Saat itu, pihak Pyongyang dituding menenggelamkam kapal perang Korea Selatan sehingga membuat 46 pelaut tewas. Namun, Korea Utara membantah tuduhan ini.
(hty/fdn)











































