Kepala BPIP Yudian Wahyudi Bicara Pembumian Pancasila ke Milenial

Kepala BPIP Yudian Wahyudi Bicara Pembumian Pancasila ke Milenial

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Rabu, 05 Feb 2020 20:01 WIB
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yudian Wahyudi, Senin (5/8/2019).
Yudian Wahyudi (Usman Hadi/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala BPIP yang baru, Yudian Wahyudi, untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila ke generasi milenial. Yudian siap menjalankan permintaan Jokowi itu.

Yudian awalnya bicara Pancasila sebagai working ideology. Menurut Yudian, kebijakan pemerintah harusnya dirasakan semua lini kehidupan masyarakat

"Prinsipnya begini. Yang pertama kita ini harus menjadikan Pancasila ini sebagai katakanlah working ideology. Kebijakan yang itu bisa dirasakan semua lini kehidupan kita," kata Yudian di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudian lantas menyinggung sejarah yang terputus dan kaum milenial. Dia tidak ingin kaum muda Indonesia tak memahami ideologi bangsanya sendiri.

ADVERTISEMENT

"Kedua, kita ini terputus sejarah anak-anak milenial ini. Maka presiden itu berpesan supaya kita memperhatikan yang jumlahnya sekitar 125 juta jangan sampai mereka tidak mengerti apa itu Pancasila dan akhirnya merugikan kita. Karena dari semua yang termahal yang paling mahal itu nilainya persatuan dan itu pemersatunya adalah Pancasila," ujar dia.

Menurut dia, sangat berbahaya jika anak-anak muda Indonesia tidak kenal Pancasila. Karena itu, dia akan mencari cara agar Pancasila bisa lebih diterima oleh semua golongan.

"Jadi nanti di samping penemuan metode-metode dengan media segala macam tadi, juga kerjasama dengan semua lapisan. Jadi kami tidak lagi berhenti di hotel seminar gitu tapi kami juga masuk ke desa-desa ke semua lembaga begitu," ujar dia.

Tonton juga video Jokowi Lantik Rektor UIN Sunan Kalijaga Jadi Kepala BPIP:


Yudian bersama jajaran akan mencari metode baru agar nilai-nilai Pancasila bisa dipraktikan oleh generasi milenial. Dia tidak ingin ada generasi yang terputus.

"Jadi kita akan mencari pola kembali bagaimana, kalau bahasa orang jualan barangkali pemasaran lah, ideologi Pancasila sebagai ideologi kebijakan ini bisa diterima semua lapisan terutama generasi milenial ini karena mereka ini terputus," ujarnya.

Selain itu, menurut Yudian, ada beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia dalam membumikan Pancasila, salah satunya terkait gempuran ideologi lain. Bagi Yudian, jika Pancasila diganti ideologi lain maka negara akan bubar.

"Tapi juga karena ada ideologi yang coba ditawarkan untuk menggantikan pancasila. Ini kan masalah serius. Saya ulang tadi, persatuan itu adalah sesautu yang termahal dari semua yang termahal milik bangsa ini dan pemersatunya itu adalah Pancasila," imbuh Yudian.

Halaman 2 dari 2
(knv/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads