OTT Diapresiasi Netizen Malaysia, Menhub: Kita ini Bangsa Pemenang

OTT Diapresiasi Netizen Malaysia, Menhub: Kita ini Bangsa Pemenang

Arief Ikhsanudin - detikNews
Minggu, 16 Okt 2016 17:33 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi (Foto: Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta - Kabar tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang langsung mendatangi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat operasi tangkap tangan (OTT) sampai ke Malaysia. Bahkan netizen Malaysia berkomentar ingin mendatangkan Jokowi untuk memberantas korupsi di Malaysia.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun menyambut baik hal itu. Budi menyebut bahwa hal itu menunjukkan Indonesia sebagai bangsa pemenang.

"Oleh karenanya, kalau ada apresiasi, maka kita apresiasi juga yang disampaikan warga Malaysia, karena kita pikir kita ini bangsa pemenang," kata Budi kepada wartawan di Stasiun Gambir, pada Minggu (16/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Budi, penindakan yang dilakukan itu merupakan kegiatan sinergis. Dia menyebut bahwa apresiasi dari negara lain merupakan buah dari kerja keras yang dilakukan pemerintah.

"Saya pikir OTT adalah satu kegiatan yang sinergis, mengalir, tidak terpikirkan dampaknya seperti itu. Kita memang bekerja dengan hati, maka Tuhan menunjukan ini ditunjukan Tuhan," kata Budi.

Sebelumnya sebagaimana dilansir malaysiakini, pemberitaan berjudul 'Jokowi Muncul Mengejut Saksi Tangkapan Penjawat Awam' diunggah pada 12 Oktober 2016. Judulnya, bila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, kurang lebih adalah 'Jokowi Muncul Mendadak Saksikan OTT terhadap PNS'.

OTT Diapresiasi Netizen Malaysia, Menhub: Kita ini Bangsa PemenangFoto: Screenshot malaysiakini.com


"Jemput ke Malaysia Presiden Jokowi tangkap penjawat awam ambil duit masuk akaun peribadi (Bahasa Indonesia: Jemput ke Malaysia Presiden Jokowi tangkap PNS ambil duit masuk rekening pribadi)," kata Bern An menggunakan Bahasa Melayu Malaysia dalam kolom komentar situs berita itu.

"Di Indonesia, Presiden menyaksikan koruptor ditangkap. Di Malaysia, PM sembunyikan koruptor," kata Marcus Lasat menanggapi.

Mereka juga membanding-bandingan Jokowi dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. "Contohi presiden jokowi yg membenteras gelaja rasuah, bukan macam negara kita pemimpin tertinggi yg jd ketua utk ambil rasuah," kata Raymond Chai Leong dalam komentarnya.

(dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads