Adalah PT Pindad yang diberikan mandat untuk membangun Panser jenis APS (Alat Pengangkut Sedang) 6x6. Sebuah nama mamalia asli Indonesia dicomot untuk menamai panser tangguh itu yakni 'Anoa'.
Menurut catatan detikcom pada tahun 2009 sebanyak 4 Panser Anoa menggantikan Panser impor untuk mengamankan kediaman Presiden SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Soal teknologi, jangan dianggap remeh karena Panser Anoa bisa tahan diberondong peluru dari AK-47 atau pun M-16.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun 2009 pula panser tersebut dilirik oleh militer Nepal karena ketangguhannya. Nepal memesan Anoa untuk pasukan perdamaian yang dikirim ke Kamerun bersama dengan pasukan PBB.
Kejayaan Anoa tak berhenti di tahun 2009 saja, hingga tahun ini pun panser itu terus diproduksi PT Pindad untuk TNI. Rasa bangga diungkapkan Panglma TNI Jenderal Moeldoko pada Jumat (14/3/2014) saat menerima 24 Panser Anoa dari PT Pindad.
"Prajurit pasti bahagia karena selama ini bila ke PBB belum pernah naik (panser) ini, terlebih kita bangga karena ini buatan dalam negeri," kata Moeldoko dalam sambutannya pada acara serah terima panser Anoa di kawasan Indonesian Peace and Security Centre (IPSC) di Bukit Santi Dharma Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul, Bogor, Jumat (14/3/2014).
Rasa bangga tak hanya diungkapkan oleh Moeldoko saja, bahkan Joko Widodo pernah menyatakan ingin mengembangkan Panser Anoa dalam acara debat capres lalu. Menurut dia sudah saatnya Indonesia mengembangkan industri alutsista sendiri yang spesifikasinya disesuaikan dengan kondisi dalam negeri.
"Yang pertama panser anoa harus kita kembangkan, terus industri pertahanan kita. Mungkin nanti ada panser banteng. Sehingga kita betul-betul mempunyai kekuatan pertahanan," kata Jokowi dalam debat di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Utara, Minggu (22/6/2014) malam.
(bpn/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini