"Dari hari pertama kita sudah melakukan blokir, antisipasi atas arahan dari menkopolhukam (Djoko Suyanto). Kita bekerja sama dgn pengelola YouTube. YouTube itu dibawah Google ya. Pada hari itu juga sorenya sudah berhasil dilakukan blokir terhadap 16 URL, kira-kira pekan lalu. Kemudian setelah hilang, memang mereka blokir untuk Indonesia saja kemudian ada yang upload lagi, kita proses lagi," ujar Menkominfo Tifaul Sembiring di Istana Negera, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2012).
Tifatul mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pelacakan alamat-alamat situs yang masih memuat video itu. Sebab menurutnya, masih ada saja orang yang sengaja menguploadnya ke dunia maya. Terutama pengupload yang berada di luar negeri yang tidak dapat dicegah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tifatul juga mengatakan tidak mungkin untuk meminta penutupan Google ataupun YouTube. Sebab keberadaan video penghinaan terhadap Nabi Muhammad di Youtube itu tidak dilakukan oleh perusahaan bersangkutan melainkan pengguna.
"Ya nggak mungkinlah, salahnya apa? Bukan mereka yang menayangkan penggunanya yang upload. TVnya saja dimatikan, jangan emosional lah kita atasi persoalan kita satu persatu. Google juga dipakai untuk banyak hal positif, untuk riset dan segala macam. jangan main tutup-tutup saja ya. Situs cari jodoh juga ada," imbuhnya.
(rmd/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini