"Kami telah mendapatkan informasi dari media massa, bahwa ada pihak yang telah melaporkan kami ke Bareskrim POLRI.
Kami menyesalkan adanya pihak-pihak yang tidak cukup dewasa dalam berdemokrasi dan tidak bisa menerima perbedaan, termasuk menerima kenyataan atas hasil survei kami, yang kami laksanakan 19-24 Oktober 2016 lalu," kata Direktur Eksekutif KedaiKOPI, Sri Aryani, dalam siaran pers, Selasa (1/11/2016).
Dari hasil survei KedaiKOPI, elektabilitas Ahok-Djarot masih memimpin alias tertinggi yakni 27,5 persen. Berada di urutan ke dua duet Anies-Sandiaga 23,9 persen atau terpaut 3,6 persen dengan Ahok. Nah hasil survei ini dianggap SEKBER penuh rekayasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah menjadi komitmen kami untuk menjaga independensi yang sudah menjadi trademark kami selama ini.
Kami dengan senang hati memberikan penjelasan tentang survei kami kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Perlu juga diketahui, kami telah berkomunikasi dengan KPU DKI Jakarta untuk mempaparkan kembali hasil survei yang telah kami luncurkan, pihak KPU DKI akan segera menginformasikannya kepada kami," imbuhnya.
Setelah melapor ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ketua Umum Sekretariat Bersama Rakyat (SEKBER) Mixil Mina Munir yang merupakan relawan Ahok-Djarot, mendatangi Bareskrim Mabes Polri. Di Bareskrim untuk melaporkan hasil survei lembaga KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) yang dianggapnya melakukan manipulasi hasil.
(van/imk)