Kodam III Siliwangi punya alasan kenapa pihaknya turut turun tangan. "Memang hingga kini pihak Kodam III Siliwangi masih terus melaksanakan kegiatan patroli dan penertiban komunitas geng motor yang ada di Jabar dan Banten, salah satu kota yang ada di dalamnya ialah Kota Bandung," kata Kapendam III Siliwangi Letkol Desi Ariyanto via rilis, Selasa (23/8/2016). (Baca juga: 3 Pengurus Perpustakaan Jalanan Diduga Dipukul Oknum TNI saat Ngelapak di Dago Bandung)
Menurut Ariyanto, ada beberapa alasan penting berkaitan mengapa jajaran Kodam III Siliwangi menggelar patroli. "Pertama, kami membantu Pemda dan kepolisian dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Serta untuk memenuhi keinginan masyarakat Jabar dan Banten yang kini masih merasa tidak aman dan nyaman, khususnya bepergian pada malam hari," tutur Ariyanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu saja, sambung Ariyanto, prajurit TNI yang bernaung di Kodam III Siliwangi dalam melaksanakan tugas-tugasnya selalu mementingkan masyarakat. "Kodam III Siliwangi punya kemampuan untuk mencegah tindakan itu (kejahatan). Masyarakat saat ini senang serta berterima kasih," kata Ariyanto.
Khusus Kota Bandung, menurut Ariyanto, sudah terjalin kesepakatan tentang aturan batas waktu malam maksimal komunitas sepeda motor diizinkan berkumpul hingga pukul 22.00 WIB. "Kesepakatan ini diambil setelah seluruh perwakilan komunitas motor yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya melaksanakan pertemuan dengan Dandim 0618/BS di Aula Kodim 0618/BS, beberapa waktu lalu," ujar Ariyanto.
Tentu saja, sambung dia, aparat TNI berhak menertibkan kelompok atau komunitas sepeda motor yang tidak mematuhi kesepakatan tersebut. "Bila ada yang melaksanakan kegiatan lebih dari jam tersebut (pukul 22.00 WIB), maka akan dibubarkan. Komunitas motor yang melaksanakan kegiatan apapun harus terlebih dahulu memberitahukan kepada kepolisian atau Kodim setempat," kata Ariyanto.
Namun Ariyanto menegaskan, komunitas atau kelompok lain yang kedapatan nongkrong larut malam bakal dilakukan penertiban. Dia memastikan Kodam III Siliwangi dalam melaksanakan langkah atau tindakannya pasti sesuai prosedur dan aturan.
"Kodam Siliwangi akan tetap melaksanakan penertiban komunitas geng motor dan komunitas lain yang melakukan tindakan berkumpul tidak sesuai dengan aturan berlaku. Tidak lain dan tidak bukan hanya untuk membantu Pemda dan kepolisian di Jabatr dan Banten dalam menciptakan keamanan, ketertiban dan kenyamanan," kata Ariyanto.
Berkaitan soal tudingan Komunitas Perpustakaan Jalanan yang mengaku tiga pengurusnya dipukul seorang oknum TNI saat penertiban di Taman Cikapayang Dago, Kota Bandung, Sabtu (20/8) malam lalu, pihak Kodam III Siliwangi memberikan kesempatan kepada mereka melapor ke Denpom bila saat kegiatan patroli itu ada oknum prajurit memukul guna tindaklanjuti sesuai aturan berlaku.
"Tidak ada prajurit TNI dalam hal ini Kodam III Siliwangi yang melakukan tindak pemukulan. Beberapa anak muda yang berkumpul malah membentak-bentak petugas yang sedang melaksanakan penertiban," kata Ariyanto.
Dia menerangkan, kegiatan penertiban yang dilaksanakan Kodam III Siliwangi pada saat itu karena petugas di lapangan melihat aktivitas mereka lakukan dapat menjurus kepada aktivitas negatif dan meresahkan. "Mengapa kegiatan membaca buku-buku ini harus dilaksanakan dengan berkumpul di suatu tempat pada malam hari, bukankan penerangan pada malam hari tidaklah sebaik pada siang hari, hal ini menjadi suatu yang aneh? Mengapa menambah ilmu membaca buku dilaksanakan malam hari di taman-taman yang penerangannya tidak baik, apakah tidak ada lagi tempat di Bandung ini yang lebih baik? Kenapa tidak dilaksanakan pada siang hari?" tutur Ariyanto.
Pihak Kodam III Siliwangi juga mempertanyakan Komunitas Perpustakaan Jalanan yang kegiatannya berlangsung hingga tengah malam. "Bukankah waktu tersebut sudah cukup larut untuk melakukan kegiatan berkumpul. Bahkan bisa jadi bukanlah kegiatan berkumpul untuk sesuatu positif, tetapi malah nantinya menjadi negatif. Sebaiknya komunitas ini berlapor kepada instansi pemerintah terkait seperti pemda, pemkot atau dinas pendidikan dan kebudayaan setempat," kata Ariyanto. (bbn/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini