Tak Lirik Kursi PKB, Posisi Menteri Apa yang Diincar Golkar?

Tak Lirik Kursi PKB, Posisi Menteri Apa yang Diincar Golkar?

Danu Damarjati - detikNews
Minggu, 24 Jul 2016 07:03 WIB
Ketum Golkar Setya Novanto (Foto: Ari Saputra
Jakarta - Ketum Golkar Setya Novanto berjanji tidak akan mengambil kursi menteri yang saat ini diduduki oleh kader-kader PKB. Lalu, posisi menteri apa yang sebenarnya diinginkan oleh Golkar?

Janji itu diucapkan Novanto saat peringatan Harlah ke-18 PKB di Kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Sabtu (23/7/2016) malam. Dia bercerita saat berziarah ke makam Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kemudian teringat soal reshuffle kabinet.

"Yang saya lihat pertama adalah karena isunya mengambil Menteri Desa dari PKB. Langsung situ keluar, 'Enggak boleh!'," kata Novanto menceritakan kejadian di makam Gus Dur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Rasa Syukur Golkar Jika Diberi Kursi Menteri Oleh Jokowi
Memang Golkar sempat disebut-sebut akan mendapat kursi menteri desa. Berdasarkan bisikan 'enggak boleh' itulah, Novanto menyatakan bahwa kursi menteri PKB aman dari sentuhan partai beringin.

"Jadi, Partai Golkar kita tegaskan enggak akan mengambil yang PKB. Ini janji dari Ketua Umum Partai Golkar" kata Novanto.

Seperti diketahui, ada 4 kader PKB di Kabinet Kerja yaitu Mendes Marwan Jafar, Menpora Imam Nachrawi, Menaker Hanif Dhakiri serta Menristek Dikti M Nasir. Tentu saja, aman dari sentuhan Golkar bukan berarti aman dari reshuffle.

Baca Juga: Canda Sekjen PDIP: Reshuffle Kabinet Jadi atau Tidak, Tanya ke Cak Imin
Usai acara, Novanto menegaskan bahwa kursi menteri adalah hak prerogatif presiden. Soal posisi yang diincar Golkar selain milik PKB, Novanto enggan buka-bukaan.

"Ya kan saya, yang jelas saya serahkan (soal reshuffle -red) kepada Presiden," jawabnya.

Soal isu-isu bahwa Sekjen Golkar Idrus Marham akan menjadi menteri pun ditepisnya. "Pak Idrus ini orang yang sangat saya butuhkan di Kesekjenan," pungkas Novanto. (imk/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads