Canda Sekjen PDIP: Reshuffle Kabinet Jadi atau Tidak, Tanya ke Cak Imin

Canda Sekjen PDIP: Reshuffle Kabinet Jadi atau Tidak, Tanya ke Cak Imin

Jabbar Ramdhani - detikNews
Sabtu, 23 Jul 2016 23:27 WIB
Pimpinan Parpol di Harlah ke-18 PKB (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Peringatan Hari Lahir Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dihadiri oleh para pimpinan partai politik. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto diberi kesempatan menyampaikan testimoni di atas panggung.

Dalam kesempatannya, Hasto menyampaikan bahwa partai politik di Indonesia memiliki tradisi silaturahmi di antara pemimpinnya. Dan di acara Harlah PKB ini, hal ini menjadi momentum parpol-parpol untuk konsisten mendukung pemerintah.

"Meskipun kita berbeda tetapi kita disatukan dalam komitmen kebangsaan yang sama. Kita bersatu dan melalui Harlah ini kita tunjukkan bahwa disinilah untuk pertama kalinya dari partai pengusung pemerintah dari Partai Golkar, PAN, Demokrat dan juga Gerindra ini menunjukkan bahwa kesatupaduan di antara kita terbukti karena kita punya tradisi silaturrahim di antara para pimpinan partai politik," ujar Hasto di Kantor DPP PKB, Jl. Raden Saleh, Jakarta Pusat, Sabtu (23/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto melanjutkan, komitmen PKB dalam mendukung pemerintah tidak pernah diragukan. Menurutnya PKB adalah salah satu partai yang berperan sebagai penjaga persatuan.

"Dengan Harlah ini kami percaya bahwa komitmen pengabdian PKB pada bangsa dan negara tidak pernah ragukan. Kita semua belajar dari konsistensi PKB ketika menyatakan sikap A, pendukung pemerintah, ya itulah yang dijalankan. PKB menjadi kekuatan penjaga persatuan," puji Hasto.

Baca Juga: Novanto: Golkar Tak Akan Ambil Kursi Menteri dari PKB

Hasto datang mewakili Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sedang ke luar negeri. Hasto mengaku Megawati sempat mengingatkan Hasto sebelum berangkat soal sejarah Indonesia.

Di awal kemerdekaan, Indonesia dibentuk melalui proses perjuangan yang panjang. Ada perjuangan yang dipelopori oleh Muhammadiyah, kemudian Nahdlatul Ulama kemudian Partai Nasional Indonesia.

"Sehingga sejarah perjuangan organisasi ini membuat kita semua percaya diri ketika seluruh elemen-elemen yang selalu bersatu hingga saat ini. Itu pesan dari ibu Megawati Soekarnoputri," sambungnya.

Hasto sempat menyampaikan guyonan, ia mengatakan bahwa dirinya belajar dari sosok Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Menurutnya Cak Imin adalah orang yang bisa melihat tanda-tanda politik.

"Saya juga belajar dari Cak Imin. Dia ini orang yang bisa melihat tanda-tanda politik arahnya mau kemana. Kalau dalam rapat pimpinan parpol pendukung pemerintah, kalau semua nengok ke kanan, Cak Imin nengok ke kiri, (maka) rapat diskors," ucapnya diaambut tawa hadirin.

"Itulah hebatnya Cak Imin dalam melihat tanda-tanda dan arah politik mau kemana. Jadi kalau mau nanya reshuffle jadi (dilaksanakan) atau tidak, tanyanya jangan ke PDIP, tapi ke Cak Imin," tambahnya yang kembali disambut tawa.

Baca Juga: Surya Paloh Mengaku Belum Diajak Bicara Jokowi Terkait Reshuffle
Di akhir testimoni, Hasto berharap sinergi parpol pendukung pemerintah ini dapat mendorong efektivitas kinerja pemerintah.

"Semoga dengan hari ini akan semakin meningkatkan pengabdian dan bersama-sama dengan partai pengusung pemerintah kita tingkatkan efektivitas kinerja pemerintahan. Kita bangun kekuatan gotong royong nasional dan kita perkuat kawan sejati," kata Hasto. (imk/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads