Julistio TB Djais selaku Ketua Tim Dokter menjelaskan, penyebab obesitas itu cukup kompleks. Bisa karena insulinnya tinggi, hormon tiroid hingga sistem pengaturan lapar dan kenyang dalam tubuh manusia.
"Yang mendekati lapar kenyang itu ada satu sistem di tubuh kita. Ada sistem jangka panjang dan pendek," terang Julistio di Gedung Kemuning, RS Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Selasa (12/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sistemnya tidak berjalan sempurna bisa jadi itu penyebab perut merasa lapar terus," terang Julistio.
Menurut Julistio, obesitas bisa disebabkan juga oleh suatu penyakit. Jenis obesitas itu yang sulit dikoreksi karena harus memerhatikan penyakit itu sendiri. Beruntung, dalam kasus Arya, hasil laboratorium menunjukkan tubuhnya masih normal tanpa ada penyakit serius.
"Tapi kalau dibiarkan, lima tahun lagi sudah seperti apa. Bisa muncul metabolik simbol seperti pembuluh darah menyempit, hipertensi, diabetes, stroke dan lainnya," terangnya.
Dari beberapa jenis kelebihan berat badan, putra bungsu dari Ade Somantri (40) dan Rokayah (34) ini termasuk kategori obesitas ekstrem.
"Kelebihan berat badan itu ada yang disebut overweight di atas overweight itu obesitas. Obesitas juga dibagi tiga macam. Pasien ini tertinggi, istilah kedokterannya severely obese, atau bisa juga disebut obesitas ekstrem," jelas Julistio.
Meski begitu, sambil mencari penyebab obesitas, yang terpenting menurut Julistio adalah pola makan gizi seimbang yang harus diterapkan kepada Arya.
"Apapun penyebabnya kalau kita bisa menurunkan berat badannya dengan pola makan kan lebih baik," tutupnya. (avi/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini