Salah satu pesawat yang di-grounded itu adalah Pesawat Boeing 737-300 milik Sriwijaya Air karena ditemukan engine nomor 1 head seal assembly error. Pihak Sriwijaya membantah pesawatnya digrounded saat sedang operasinal (ramp check).
"Itu posisi pesawat bukan di ramp check, bukan pada saat operasional. Pesawat itu memang di-schedule oleh Sriwijaya untuk mendapatkan renewal certificate of airworthiness (CofA). Nah itu dimasukkan kategori ramp check, padahal enggak," ucap Senior Manager Corporate Communication Agus Soejono kepada detikcom, Rabu (8/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang posisi pesawat di hanggar," ujarnya.
"Jadi posisi pesawat tidak sedang operasional, tidak di ramp side. Pesawat memang sedang di planning untuk renewal certificate of airworthiness dan direncanakan malamnya ke hanggar," tegas Agus.
Sebelumnya, ada 3 pesawat di-grounded untuk perbaikan dalam pemeriksaan rutin yang dilakukan Kemenhub, terutama untuk menghadapi angkutan lebaran via udara tahun 2016.
"Sudah ada 133 pesawat di-ramp check untuk mengetahui sejak dini kesiapan armada melaksanakan angkutan di saat Lebaran," jelas M Alwi saat ditemui detikcom di kantornya di Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (8/6).
Hasilnya, ada temuan bagi 3 pesawat yang akhirnya diminta untuk di-grounded untuk perbaikan. Semua pesawat itu ditemukan saat ramp check di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: Kemenhub Cek 133 Pesawat di 5 Bandara, 3 Pesawat Di-grounded untuk Perbaikan (bal/miq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini