Yahya Zaini juga mengundurkan diri dari jabatannya di DPP Partai Golkar waktu itu yakni sebagai Ketua Bidang Kerohanian. Sepuluh tahun lamanya dia minggir dari dunia politik. Kini nama Yahya Zaini masuk dalam daftar kepengurusan DPP Partai Golkar sebagai Ketua Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik di bawah Ketua Umum Setya Novanto.
Bukan tanpa musabab ketika Tim Formatur Partai Golkar yang dipimpin Novanto melirik Yahya Zaini sebagai Ketua DPP Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik. Saat Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 15-17 Mei lalu, Yahya Zaini menjadi tim sukses Caketum Setya Novanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama 10 tahun itu sebenarnya Yahya Zaini tak sepenuhnya lepas dari Partai Golkar. Dia masih sering berperan Golkar masa kepengurusan Aburizal Bakrie (Ical) dari balik layar. "YZ (Yahya Zaini) sering membuat konsep naskah pidato untuk Ical," kata sumber tersebut.
Saat masih aktif di Golkar sepuluh tahun lalu, Yahya Zaini menjadi salah satu politisi andalan. Dia dikenal piawai melakukan lobi politik dengan jaringan yang begitu kuat. Maklum politisi kelahiran Bawean, Gresik, Jawa Timur, 24 April 1964 lalu itu merupakan mantan Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam.
Sebelum menjadi Ketum PB HMI, Yahya Zaini pernah dipecat dari kepengurusan organisasi itu di masa kepemimpinan Ferry Mursyidan Baldan. Dipecat oleh Ferry, 'sinar' Yahya Zaini justru terang hingga bisa meraih posisi Ketum PB HMI.
Anggota Formatur Partai Golkar Roem Kono menjelaskan alasan Yahya dipilih sebagai pengurus. Salah satunya adalah karena selama ini sudah bekerja dengan baik turut membesarkan Partai Golkar. "Dia sudah kerja dengan baik. Melakukan hal baik. Dia cukup tekun menjalani kehidupan," kata Roem Kono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/5/2016) kemarin.
Soal kesalahan yang pernah dilakukan Yahya Zaini, menurut Roem Kono, Golkar sudah memaafkan. "Tiap orang punya kesalahan. Semua ada yang baik, ada yang buruk. Kalau baiknya banyak, itu kita nilai. Kita menilai bahwa banyak sekali kinerja mereka-mereka yang bisa diandalkan," kata dia.
Loyalitas dan ketersediaan waktu juga jadi alasan Novanto memilih Yahya Zaini. Golkar tidak khawatir citranya terpengaruh. Akankah 'sinar' Yahya Zaini kembali terang? (erd/nrl)