Relawan Bikin Jembatan Darurat, Siswa SD Tak Lagi Bergelantungan ke Sekolah

Relawan Bikin Jembatan Darurat, Siswa SD Tak Lagi Bergelantungan ke Sekolah

Syahdan Alamsyah - detikNews
Rabu, 23 Mar 2016 08:03 WIB
Relawan Bikin Jembatan Darurat, Siswa SD Tak Lagi Bergelantungan ke Sekolah
Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom
Sukabumi - Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kampung Cipiit, Desa Bojongsari, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat kini tak perlu lagi susah payah bergelantungan di tali sling bekas putusnya jembatan gantung di kampung mereka untuk berangkat ke sekolah.

(Baca juga: Siswa SD Bergelantungan di Tali Sling, Jembatan Darurat Masih Tunggu Kajian)

Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah jembatan darurat kini telah terbentang melintasi Sungai Cimenga. Jembatan sepanjang 12 meter yang dibuat dari bambu itu menjadi penopang sementara bagi masyarakat dan pelajar yang ingin melewati sungai yang memiliki arus cukup deras tersebut.

"Alhamdulillah, sekarang anak-anak SD tak lagi harus menghadapi bahaya ketika melewati sungai. Dibantu warga dan relawan lainnya dari PMI secara swadaya sudah membuatkan jembatan ini, meski sifatnya sementara minimal bisa mengurangi kadar bahaya yang dihadapi warga disini," kata Sayid Agil salah seorang relawan dari Bakti Sosial (Baksos) Sukabumi Sehati yang menjadi inisiator pembuatan jembatan darurat kepada detikcom, Selasa (22/3/2016).

Nisa (8) salah seorang siswa SD dari Kampung Cipiit mengaku kini tak harus menunggu orang tua atau kerabatnya menggendong hingga ke seberang sungai lagi. "Kalau kemarin, terpaksa harus digendong sambil berpegangan ke tali besi (sling). Sampai tangan sakit," tuturnya.

(Baca juga: Jembatan Gantung Putus, Relawan PMI ini Gendong Siswa SD Berangkat Sekolah)

Sementara itu, ketua Relawan Bakso Sukabumi Sehati Asep Iwan Firmansyah menyebut jika sebenarnya keinginan para relawan adalah membuat jembatan permanen yang sama persis dengan jembatan sebelumnya, namun karena keterbatasan biaya ia dan rekan-rekannya hanya mampu membuat jembatan darurat.

"Kalau jembatan gantung dengan kontruksi yang sama saya perkirakan bisa menghabiskan biaya Rp 50 Juta lebih itu juga yang jadi keinginan masyarakat, namun karena keterbatasan biaya akhirnya kita hanya mampu membuat jembatan darurat dari bambu. Semoga ada dermawan yang tergerak untuk segera merealisasikan keinginan masyarakat ini," terangnya.

Seperti pernah diberitakan, jembatan gantung di Kampung Cipiit, Desa Bojongsari, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, putus akibat meluapnya Sungai Cimengaa pada Jumat (11/3/2016) lalu. Pihak pemerintah sendiri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengaku masih menunggu kajian. (dhn/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads