"Kita pilih Kota Tua ini karena Kota Tua ini adalah ikon Ibu Kota, tempat wisata. Di wilayah ini ada beberapa tempat hiburan malam. Pemusnahan memberikan pengaruh komitmen pengusaha hiburan malam sehingga nggak ditemukan lagi (narkoba)," ujar Buwas usai pemusnahan sabu di lapangan parkir di Jl Cengkeh, Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (26/2/2016). Acara ini juga dihadiri Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat dan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi.
Buwas menegaskan, berdasarkan pernyataan Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat tempat hiburan yang dirazia dan ditemukan narkoba akan ditutup izinnya. Hal ini juga berlaku bagi tempat hiburan lainnya.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam razia narkoba tempat hiburan, lanjut Buwas, akan diikutsertakan pasukan anjing pelacak K9. "Kegiatannya nanti akan lengkap dengan K9. Pasukan dengan anjing ini akan memeriksa, mengendus seluruh pengunjung dan seluk beluk tempat yang dirazia di mana saja," kata Buwas.
Buwas menjelaskan, orang sipil yang terlibat narkoba akan ditangani BNN dan Polri, sedang anggota TNI ditangani TNI. "Karena TNI ada UU-nya sendiri aturan sendiri, jadi yakin pastilah Panglima TNI tidak akan main-main. Pasti dilakukan hukuman di internalnya," ujarnya.
![]() |
Apakah BNN mendorong supaya peradilan di TNI terkait narkoba ini terbuka agar jelas dan masyarakat tahu?
"TNI punya aturan dan UU sendiri. Sampai saat ini kita harus hormati UU itu. Tidak boleh kita mau berbuat semau-maunya. Yakinlah ya nanti hukum di dalam tubuh TNI itu lebih berat dari hukuman sipil, karena dia ada tambahan. Bahkan sampai pemecatan kedinasan," jawab Buwas.
Aparat Kostrad melakukan razia narkoba di perumahan Kostrad di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Selasa 23 Februari 2016. Sejumlah prajurit Kostrad ditangkap bersama anggota DPR Ivan Haz yang hingga kini keberadaannyaΒ misterius. (nwy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini