Desakan agar Menteri Rini lekas diganti didengungkan oleh Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno. Kebijakan Menteri Rini disebut kurang mantap. PDIP menyarankan Presiden Jokowi mencari figur yang tepat untuk mensinergikan BUMN.
"Kebijakannya tidak tepat, memberi beban bagi negara. Kebijakan Bu Rini merugikan keuangan negara," ujar Hendrawan kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita meminta BUMN mendapatkan penyertaan modal negara untuk pengembangan itu semua bisa, tidak hanya seorang Rini yang katanya mantan presiden Astra International. Yang diperlukan itu sinergi antar BUMN," kritiknya keras.
Dengan cara ini, menurut Hendrawan, BUMN justru jadi beban buat negara. "Kalau seperti ini BUMN menjadi beban untuk negara karena pada saat yang sama diprioritaskan yang lain kesempatan kerja, ketahanan pangan, energi, dan seterusnya," terangnya.
Lalu apakah PDIP sudah punya calon pengganti Menteri BUMN? Isu santer PDIP mempersiapkan Wahyu Sakti Trenggono untuk posisi ini, benarkah?
"Tanya Jokowi. Itu produk spekulasi saya tidak mau komentar," kilah Hendrawan.
Wahyu Sakti Trenggono sendiri pernah masuk bursa kabinet kerja. Kala itu PAN sudah santer terdengar bakal dapat jatah menteri setelah kemenangan Jokowi di Pilpres.
Eks bendahara DPP PAN yang dikenal sebagai orang dekat Hatta Rajasa ini pernah menjadi pimpinan Satgas Khusus Kantor Transisi Jokowi-JK. Wahyu Sakti bekerja bersama Prananda Prabowo, menjadi salah satu pimpinan tim pengarah blusukan Jokowi.
Nama Wahyu Sakti Trenggono kini diisukan bisa jadi menteri representasi dari PAN meski juga dekat dengan PDIP. Lalu apakah dorongan penggantian Rini bakal menempatkan Wahyu Sakti Trenggono di posisi Menteri BUMN? (van/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini