Lebih dari 1.000 Peserta Wisuda Bodong di Tangsel Cuma Kuliah 1 Tahun

Lebih dari 1.000 Peserta Wisuda Bodong di Tangsel Cuma Kuliah 1 Tahun

Indah Mutiara Kami - detikNews
Senin, 21 Sep 2015 06:32 WIB
Foto: Andhika Akbarayansyah
Jakarta - Wisuda yang diadakan oleh kampus nonaktif di Pondok Cabe, Tangerang Selatan diketahui diikuti oleh lebih dari 1.000 orang. Para mahasiswa itu hanya kuliah 1 tahun untuk kemudian bisa memakai toga.

"Mereka ikut kuliah, tapi prosesnya tidak benar. Harusnya kuliah sekitar 4 tahun, tapi mereka hanya 12-18 bulan," kata Menristek Dikti M Nasir saat berbincang dengan detikcom, Minggu (20/9/2015) malam.

Nasir menuturkan bahwa keterangan panitia tentang jumlah peserta wisuda sempat tidak konsisten. Awalnya mereka menyebut 600 orang mengikuti prosesi wisuda sarjana, namun lalu berubah jadi 800 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin jumlahnya 1.235 orang, tapi kenyataannya lebih dari itu. Bisa sampai 1.500 orang (peserta wisuda). Wisuda bodonglah ini. Kok mau-maunya ya mereka ini," ucap mantan Rektor Undip ini.

Tiga kampus nonaktif yang disebut Nasir menyelenggarakan wisuda adalah Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telematika, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Suluh Bangsa, dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT). Ketiganya berada di bawah satu yayasan yaitu Yayasan Aldiana Nusantara.

Kementerian Ristek dan Dikti lalu menggerebek prosesi wisuda yang berlangsung di Univesitas Terbuka Convention Hall pada Sabtu (19/8). Yayasan Aldiana Nusantara lalu menandatangani berita acara pemeriksaan.

Ada 3 poin dalam berita acara pemeriksaan. Poin pertama adalah ijazah tidak diberikan ke lebih dari 1.000 peserta wisuda, yang kedua yaitu seluruh biaya wisudawan dikembalikan. Poin ketiga adalah tidak akan mengulangi pelanggaran yang dilakukan.

"Itu kan berarti yayasan tersebut mengakui hal tersebut," ujar Nasir.

detikcom telah mencoba menghubungi Yayasan Aldiana Nusantara untuk konfirmasi. Namun, belum ada jawaban dari yayasan tersebut. (imk/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads