Ryamizard berkunjung ke markas Yon Taifib 2, Senin (7/9/2015) sekitar pukul 09.00 WIB. Dentuman TNT berkekuatan 1 kilo terdengar menyambut. Kehadiran Ryamizard disambut aksi sekitar 500 prajurit.
Saat melakukan tur di markas tersebut, Menhan berpapasan dengan prajurit yang sedang latihan. mulai dari terjun payung, serbuan kilat mulai di darat hingga rawa-rawa, dan aksi kendaraan tempur amfibi. Juga terlihat latihan KSIT (Kerjasama Infanteri Tank), kesenjataan bantuan mortir, howitzer dan roket multi laras RM-70/ Grad serta Komob (Komunikasi Mobile).
Aksi prajurit Yontaifib 2 di depan Menhan Ryamizard (Elza/detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat juga 8 prajurit ditarik secara teratur dengan tali untuk naik ke heli Bell atau dikenal dengan teknik stabo. Mereka terus bertahan di ketinggian dengan formasi berpegangan tangan selama di udara.
Tembakan meriam sendiri cukup mengangetkan kala Ryamizard berkeliling di kompleks seluas 115 hektar ini. Ia cukup penasaran dengan aksi prajurit yang menembak di rawa-rawa.
Rencananya kompleks ini akan dijadikan Mako Pasukan Marinir 2 di mana sekarang pembangunan masih bertahap dengan target tahun 2020 semua pasukan yang berada di KKO Cilandak akan dipindahkan. Baru Yon Taifib 2 saja yang sudah dipindahkan ke Kompleks di Marunda ini.
Menhan sendiri mendapatkan penjelasan mengenai rencana pembangunan dari Dankormar Mayjen Buyung Lalana. Buyung pun menunjukkan maket pembangunan di kompleks Marunda ini termasuk perumahan untuk pasukan.
"Korps Marinir yang ada di wilayah barat hampir seluruhnya terpusat di Cilandak. Nantinya semua akan dipindahkan ke sini," ujar Buyung memberikan penjelasan.
Selama tur facility melihat atraksi, alutsista, maupun fasilitas yang sudah dibangun, Ryamizard tampak tersenyum. Ia bahkan ingin agar luas kompleks diperluas lagi.
"Apa yang saya lihat tadi menggembirakan saya karena kita terus mengembangkan alutsista, pasukan maupun markas. Di sini medan bergelombang dan akan dibangun sesuai maket," ujar Ryamizard usai meninjau.
Ia pun memberi saran untuk dataran di kompleks ini agar bisa sesuai medan amfibi, diberi pasir pantai agar padat dan datar. Meski begitu untuk arena latihan rawa-rawa juga disiapkan.
"Untuk perumahan kita dukung dari Kemhan, nanti bisa juga kita minta Menpora yang program 1 juta rumah itu. Seribu aja lah cukup untuk di sini. Rumah-rumah tank juga bagus. Tapi perlu banyak pohon-pohon juga di sini supaya tidak panas," ucap Ryamizard disambut tawa dan tepuk tangan.
Menhan juga memberi saran agar tanah-tanah warga yang berada di sekitar kompleks untuk dibeli saja agar markas dan arena latihan bisa lebih luas lagi. Apalagi saat ini untuk mencari lahan, terutama di Jakarta, sangat sulit.
Menhan Ryamizard berkunjung ke Markas Yontaifib 2 (Elza/detikcom) |
"Saya waktu masih Pangkostrad beli tanah (untuk latihan prajurit) di Sanggabuana di daerah Sukabumi. Kalau ada lahan kita beli soalnya sekarang cari tanah susah," tutur jenderal purnawirawan yang mengaku memiliki kedekatan dengan Marinir sejak masih sering melakukan tugas operasi itu.
"Dulu ada senior saya yang bilang, kamu pindah saja ke Marinir lah karena kamu dekat sekali dengan Marinir. Sejak masih Danyon dulu saya sering operasi sering bareng dengan Marinir. Makanya sekarang kalau enggak ada operasi bersama ya latihan bareng," tukas Ryamizard.
Usai meninjau kompleks Marinir di Marunda ini, Menhan akan melanjutkan kunjungan ke Mako Kopaska di Pondok Dayung. Selain itu Ryamizard juga akan meninjau Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan Lantamal III dan KRI di Tanjung Priok. (ear/hri)












































Aksi prajurit Yontaifib 2 di depan Menhan Ryamizard (Elza/detikcom)
Menhan Ryamizard berkunjung ke Markas Yontaifib 2 (Elza/detikcom)