Mereka ditemui saat acara pelepasan Ekspedisi Youth4Planet-Research and Monitoring on Climate Change di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jumat (28/8/2015). Keduanya terlihat antusias menjelaskan maksud dan tujuan mengikuti ekpedisi ini.
Mereka ingin memberikan kesadaran kepada masyarakat Indonesia tentang perubahan iklim yang terjadi di Kutub Utara. Termasuk dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat, khususnya di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Esainya menunjukkan minatnya di dalam Eco-Tourism yang mendorong kegiatan pariwisata sambil memberi dampak lingkungan positif, kontribusi sosial budaya dan ekonomi untuk kedua tujuan wisata dan masyarakat setempat.
![]() |
Sementara Nesha Ichida merupakan remaja yang masih bersekolah di Universitas Terbuka Inggris, jurusan IPA. Sejak lama, gadis manis berusia 19 tahun ini telah mengikuti beragam program relawan di seluruh Indonesia.
Pernah mengurus pusat satwa liar rehabilitasi di Sulawesi Utara, Jawa dan Bali, dan memiliki antusiasme dan minat yang kuat di alam dan lingkungan, sesuai dengan cita-citanya yang ingin menjadi seorang peneliti dan ilmuwan kelautan.
Nesha mendapat beasiswa dari Dewan Studi Lapangan di Inggris untuk bergabung dengan program mereka tentang komunikasi keanekaragaman hayati. Esainya yang membuatnya lulus ini mengambil tema kewajiban membuat perubahan untuk mendapatkan masa depan yang aman dengan mendidik generasi muda tentang cara merawat planet. (rni/slh)