Bergidik Warga Sawangan, Harap Lumpur Tak Seperti Sidoarjo

Bergidik Warga Sawangan, Harap Lumpur Tak Seperti Sidoarjo

Yudhistira Amran Saleh - detikNews
Kamis, 23 Jul 2015 15:02 WIB
Sumur tempat lumpur berasal (Foto: Yudhistira AS/ detikcom)
Jakarta - Kasus semburan lumpur di Sidoarjo memang memprihatinkan karena sangat masif dan merusak. Di beberapa tempat kerap terjadi hal serupa saat sedang mengebor tanah, walau efeknya tidak seperti di Sidoarjo.

Salah satunya muncul di Sawangan, Depok, saat Sapril mengebor tanah untuk membuat sumur di pekarangan rumahnya. Kekhawatiran berlebihan menyeruak dari warga yang teringat tragedi lumpur di sidoarjo. Β 

Salah satunya Diman, ia khawatir apabila lumpur yang kini sudah tidak menyembur lagi ituΒ  menimbulkan dampak seperti lumpur di Sidoarjo. Ia tak bisa membayangkan apabila itu terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kejadiannya kayak itu, nanti ngerendem rumah-rumah disini, saya tinggal di mana terusan?" ujarnya di Jl.Raya Swadaya no.8, Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Kamis (23/7/2015).

"Kalau di sana (lumpur Sidoarjo-red), seenggaknya ada yang bertanggung jawab. Di sini siapa? Pabrik nggak ada," lanjutnya.

Senada dengan Diman, Samsul, tetangga yang berdekatan rumah dengan Sapril mengatakan bahwa pihak berwenang, seperti Dinas Pertahanan Kota Depok diharapkan dapat mengatasi kejadian ini. Agar tidak berdampak lebih hebat lagi.

"Pas pertama kali nyembur, kemarin siang jam 14.00 WIB, waduh lumpur, ada gasnya. Pikiran saya, bahkan mungkin warga sekitar ya, kayak lumpur Lapindo nih. Soalnya bau dan bunyi nggaknya kedengaran. Sekarangkan sudah nggak dan baunya udah nggak terlalu tercium lagi," jelas Samsul.

"Kalau bisa pemerintah Kota Depok turun tangan deh. Biar cepat ketahuan dan kelar. Kayak Dinas Pertanahan atau tadi ada dari lingkungan hidup," sambungnya.

Maka dari itu, Samsul berharap agar hujan segera turun. Dengan turunnya hujan diharapkan mampu mengatasi masalah semburan lumpur dan gas di daerahnya.

"Harapan saya sih, turun hujan. Selain karena udara juga gerah dan panas terus. Ya siapa tahu dengan hujan turun bisa mengatasi masalah ini," ucapnya.

Harapan juga datang dari Teguh, warga sekitar, ia berharap semburan lumpur dan gas ini tidak meluas kemana-mana. Ia yang sudah tinggal 10 tahun di daerah tersebut mengatakan kejadian seperti ini sangat langka.

"Lumpur dan gasnya ya kalau bisa di sana saja. Jangan sampai luber ke mana-mana. Dan jangan sampai meninggi dan malah banyak nyemburnya. Sekarang saja kan di jalanan sudah tampak lumpur-lumpurnya, efek semalam," tutur Teguh.

"Saya waktu buat sumur sih pas hujan jadi kedalaman 16-18 meteran udah kelihatan airnya. Kejadian kayak gini langka nih. Sampai 32 meter malah keluar lumpur dan gas lagi," tutupnya. (yds/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads