Mendarat Ilegal di Pos TNI Sebatik, Heli Malaysia Kabur Saat Dikejar

Mendarat Ilegal di Pos TNI Sebatik, Heli Malaysia Kabur Saat Dikejar

Elza Astari Retaduari - detikNews
Senin, 29 Jun 2015 15:50 WIB
Mendarat Ilegal di Pos TNI Sebatik, Heli Malaysia Kabur Saat Dikejar
Dok. Istimewa
Jakarta - Sebuah helikopter Malaysia memasuki wilayah kedaulatan RI di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, tanpa ijin. Helikopter sipil yang mendarat di Pos pengamanan perbatasan (pamtas) TNI AD tersebut langsung pergi begitu saja saat hendak dimintai keterangan.

"Tiba-tiba langsung mendarat di pos tentara, gimana ini. Itu dikejar sama teman-teman TNI AD yang jaga di sana," ungkap Danlanud Tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (29/6/2015).

Helikopter sipil dengan nomor seri 9M-YMH diketahui mendarat di helipad yang berada di Pos Pamtas Aji Kuning di bawah penjagaan Yonif 521/Dadaha Yudha (DY), Minggu (28/6) pagi. Saat kejadian Komandan Pos Aji Kuning Kapten Inf Surisfiyanto langsung memberikan peringatan. Bahkan ada beberapa personel yang berusaha mendekati helikopter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari dalam kopilot kasih isyarat nggak boleh mendekat. Dia kasih tanda dengan menempelkan tangan di depan kaca depan helikopter. Anggota pamtas berhenti karena mengetahui isyarat sebab mesin serta baling-baling helikopter masih dalam kondisi hidup," kata Tiopan.

Para awak helikopter ternyata tidak mematikan mesin dan turun untuk memberikan keterangan. Setelah 3 menit mendarat, helikopter tersebut tiba-tiba langsung kembali mengudara.

"Kayaknya itu mereka mau turunin orang, karena ada prajurit datang bawa senjata. Mereka pergi," jelas Tiopan.

Pihak Lanud Tarakan yang mendapat laporan tersebut tak bisa berbuat banyak. Sebab di wilayah Kalimantan Utara atau Tarakan, TNI AU tidak memiliki kekuatan tempur untuk menindak pelanggar. Pesawat tempur terdekat berada di Makassar. Padahal menurut Tiopan, pelanggaran semacam ini sudah sering terjadi.

"Sebelum-sebelumnya mereka nggak sampai mendarat. Kalau sampai mendarat baru pertama kali ini, mau kita tindak mereka kabur. Kesulitan di Lanud Tarakan, kita tidak punya kekuatan tempur untuk menindak karena pesawat ada di Makassar. Sekarang kan dibikin bergiliran.Β  Kemarin di sini pas kosong (pesawat tempur)," tutupnya.

(elz/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads