Musim Kemarau, Ratusan Ribu Hektar Sawah di Indonesia Alami Kekeringan

Musim Kemarau, Ratusan Ribu Hektar Sawah di Indonesia Alami Kekeringan

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Sabtu, 01 Agu 2015 19:45 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Grobogan - Kemarau panjang diperkirakan melanda Indonesia sampai akhir tahun. Setidaknya 111.000 hektar sawah mengalami kekeringan dan 222.847 hektar sawah irigasi berpotensi kekeringan.

Hal itu diungkapkan Dirjen Sumber Daya Air PUPR, Mudjiadi saat memantau waduk Kedung Ombo, Grobogan, Jawa Tengah. Ia Menambahkan data tersebut merupakan data BNPB. Dalam data itu disebutkan kekeringan sudah melanda 12 provinsi, 77 Kabupaten/Kota dan 526 Kecamatan.

"Sedangkan data kami, dampak kekeringan yang terjadi dari sawah yang sumber irigasinya dari waduk yaitu 3.296 hektar dan yang irigasinya dari sungai seluas 158.293 hektar," kata Mudjiadi di waduk Kedung Ombo, Grobogan, Sabtu (1/8/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan kekeringan pada sawah dibagi dalam tiga kategori yaitu ringan, berat, dan puso. Namun Mudjiadi memastikan hingga kini tidak ada sawah yang puso karena berbagai upaya sudah dilakukan termasuk dengan pengairan bergilir, droping air, dan mengerahkan pompa air.

"Kami sudah menyediakan 761 pompa air yang tersebar di 11 Balai Wilayah Sungai/Balai Besar Wilayah Sungai di 9 Provinsi. Kalu perlu pompa air banjir juga dikerahkan," tandas Mudjadi.

Sementara itu dari hasil pantauan terhadap 147 waduk, terdapat waduk dengan kondisi air normal, 69 waduk devisit, dan 44 waduk kering. Sedangkan dari 16 waduk besar di Indonesia dengan volume di atas 100 juta kubik, 9 diantaranya normal, 5 defisit, dan 2 waduk kering.

"Saya minta untuk ada pemantauan volume waduk setiap akhir pekan dikirim ke Jakarta sehingga bisa membuat alokasi sesuai dengan kondisi lokal," tegasnya.

Terkait apakah kemarau panjang tahun ini merupakan dampak El Nino, Mudjadi menjelaskan memang ada beberapa analisa yang mengatakan kemarau kali ini dampak El Nino dengan patokan peristiwa tahun 1997. Apapun penyebabnya, lanjut Mudjadi, pihaknya terus melakukan langkah antisipasi termasuk agar petani tidak gagal panen atau mundur masa tanamnya.

"El Nino terbesar itu tahun 1997, saya baca di koran kali ini sama seperti tahun 1997. Yang jelas kita sudah antisipasi," terangnya. (alg/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads