Spotlight

Duet Prabowo & Ganjar Terganjal Restu Partai

Wacana menduetkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024 mendapat penolakan dari PKB. Di sisi lain, Partai Gerindra dan PDI Perjuangan tak ingin kadernya hanya jadi calon wakil presiden.

Fotoi : Presiden Joko Widodo didampingi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saat meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kabupaten Kebumen, Kamis (9/3/2023). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Rabu, 15 Maret 2023

Duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo untuk Pemilu 2024 tiba-tiba menjadi perbincangan. Pada mulanya, keduanya bertemu di tengah sawah menemani Presiden Jokowi hadir dalam panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis, 9 Maret 2023. Jokowi berswafoto bersama beberapa petani serta Prabowo dan Ganjar.

Dalam kegiatan tersebut, sebenarnya hadir pula beberapa pejabat lain, di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Namun tak ada satu pun dari pejabat itu yang masuk radar partai politik untuk Pilpres 2024.

Foto Jokowi bersama Prabowo dan Ganjar pun memantik berbagai penafsiran. Menurut Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas, hal tersebut merupakan sebuah kewajaran.

"Kalau ditafsirkan sebagai move politik (Jokowi), ya, bisa saja karena masyarakat sedang berharap kejutan baru pasangan capres dan cawapres." kata dia kepada reporter detikX kemarin. 

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Umum PKB Muhaimin Iskandar saat meresmikan Kantor Sekertariat Bersama Gerindra-PKB di Jakarta, Senin (23/1/2023).
Foto : Rifkianto Nugroho/detikcom

Meski begitu, Abbas menjelaskan realisasi pemasangan Prabowo dengan Ganjar bukanlah hal mudah. Pasalnya, sampai saat ini Partai Gerindra sudah berkoalisi dengan PKB dan ingin Prabowo menjadi calon presiden. Sementara itu, Ganjar belum mendapat mandat apa pun dari PDI Perjuangan.

Saya kira, kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo, saya kira kami terbuka, Pak Prabowo terbuka (Ganjar) sebagai calon wakil presiden."

"Kalaupun dapat mandat, PDI-P kan ingin capres dari partainya. Masa partai terbesar cuma mengajukan cawapres," katanya. Di sisi lain, menurutnya, ada peluang duet Prabowo-Ganjar jika terdapat negosiasi tertentu, misalnya memberikan jatah menteri kepada pemimpin PKB.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, memang wacana tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Jika pun terjadi, dia berpandangan, Prabowo-lah yang semestinya mengalah untuk jadi cawapres. Sebab, dalam beberapa survei, Ganjar berada di atas Prabowo. Jadi, secara elektoral, Ganjar lebih diunggulkan. Namun semua bergantung pada negosiasi di tingkat elite partai.

"Tergantung konstelasi di tingkat elite dan konstelasi di tingkat massa keduanya," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan partainya terbuka jika Ganjar diduetkan dengan Prabowo. Yang jelas Prabowo harus menjadi calon presidennya. 

"Saya kira, kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo, saya kira kami terbuka, Pak Prabowo terbuka (Ganjar) sebagai calon wakil presiden," kata dia.

Menurut Hashim, itu karena Prabowo lebih senior, 15 tahun lebih tua daripada Ganjar. Karena itu, secara pengalaman, Prabowo lebih mumpuni. 

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Hasyim itu. Hasto mengungkit amanat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada HUT ke-50 partai beberapa waktu lalu. Dalam acara itu, Megawati menegaskan capres haruslah dari kader partai berlambang banteng moncong putih itu. 

"Partai mengusung calon presiden dari kader internal partai, itulah yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan," kata Hasto.

Pemasangan Prabowo dengan Ganjar otomatis menihilkan posisi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Pasalnya, PKB sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra. Maka dari itu, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengatakan wacana tersebut belum dipandang sebagai hal yang mendesak untuk dibicarakan di kalangan internal partai. 

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat deklarasi koalisi dalam Rapimnas Gerindra di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). 
Foto : Yulius Satria Wijaya/Antarafoto

"Sejak awal (koalisi PKB bergabung dengan Gerindra) diniatkan memasangkan Cak Imin dan berlayar dalam Pilpres 2024," kata Huda.

Di sisi lain, di tengah hiruk-pikuk wacana tersebut, Presiden Jokowi mengatakan momen wefie yang dilakukannya bersama Prabowo dan Ganjar bukanlah sesuatu yang direncanakan. 

"Kebetulan (ketika itu) Pak Prabowo mau ke Magelang. Jadi saya ajak bareng," kata Jokowi, Senin, 12 Maret 2023.

Menurut Jokowi, kala itu Prabowo sempat turun di tempat lain, bukan di Kebumen. Mengetahui hal itu, Jokowi kemudian mengajaknya bersama-sama ke Kebumen untuk meninjau panen raya di sawah.

"Ya sudah, ke sawah dulu untuk kita panen raya. Ada saya, Pak Ganjar, ada Pak Prabowo, sudah," kata dia. 

Mengenai siapa yang lebih ideal antara Prabowo dan Ganjar untuk jadi capres, Jokowi enggan menyebut salah satu nama. Menurut dia, keduanya merupakan sosok yang ideal. 


Reporter: May Rahmadi
Penulis: May Rahmadi
Editor: Dieqy Hasbi Widhana
Desainer: Luthfy Syahban

***Komentar***
[Widget:Baca Juga]
SHARE