INVESTIGASI

Jurus Ngambek
Cak Imin

Cawapres Jokowi menyisakan lima kandidat. Salah satunya Cak Imin.

Ilustrasi: Edi Wahyono

Senin, 16 Juli 2018

Wedang ronde dan makanan ringan menjadi suguhan di tengah suasana dingin yang menyelimuti Istana Bogor, Selasa, 10 Juli 2018. Malam itu, sekitar pukul 21.45 WIB, Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy alias Rommy sedang berbincang empat mata.

“Keduanya ngobrol di ruang tengah Istana Bogor. Tidak ada makan malam. Hanya ditemani wedang ronde dan camilan-camilan, seperti ubi rebus,” ujar Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani kepada detikX, Kamis, 12 Juli lalu.

Menurut Arsul, Rommy diundang khusus oleh Jokowi untuk membicarakan sosok cawapres yang akan dipinangnya setelah Jokowi juga melakukan pertemuan empat mata dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Minggu, 8 Juli, di Istana Batu Tulis, Kota Bogor. Jokowi juga bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sehari setelahnya.

Dalam pertemuan dengan Rommy, yang berakhir menjelang tayangan siaran langsung semifinal Piala Dunia Prancis melawan Belgia itu, ungkap Arsul, Jokowi meminta pendapat terkait dengan perkembangan nama-nama cawapres. 

“Dalam pembicaraan itu, ada lima nama yang intens dibahas. Tapi saya tegaskan, ya, sampai detik menjelang semifinal Prancis melawan Belgia itu, Pak Jokowi belum memutuskan ke satu nama. Tapi namanya itu (cawapres) nggak jauh dari 10 nama yang sudah beredar,” begitu kata Arsul.

Romahurmuziy, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan 
Foto: Mesha Mediani/CNN Indonesia


Cak Imin dan Airlangga itu sudah terpental. Dan posisinya Golkar itu diprovokasi agar keluar, karena wakilnya Jokowi kemungkinan besar bukan orang partai.”

Selain membahas cawapres, pertemuan Jokowi dengan Rommy membicarakan komposisi parpol koalisi yang akan mengusung Jokowi. Terutama soal Partai Kebangkitan Bangsa, yang sampai saat itu belum memberikan dukungan terhadap Jokowi pada Pilpres 2019.

Malah, nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin santer terdengar sudah tereliminasi dari deretan kandidat cawapres Jokowi. Bahkan namanya tidak masuk daftar sepuluh besar yang digodok sejak sebulan lalu.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin kepada detikX mengungkapkan, sebelumnya, ada 10 nama yang sedang digodok untuk jadi pendamping Jokowi di pilpres.

Nama-nama tersebut adalah Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Kapolri Tito Karnavian, Menteri PMK Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Bahkan calon seteru Jokowi pada pilpres, Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ikut masuk deretan sepuluh besar bakal cawapres itu.

“Cak Imin dan Airlangga sudah terpental. Dan posisinya Golkar itu diprovokasi agar keluar dari koalisi, karena wakilnya Jokowi kemungkinan besar bukan orang partai,” kata seorang sumber detikX.

Menurutnya, nama Cak Imin terpental karena Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tidak merekomendasikannya. Sebab, selama ini Cak Imin selalu mengklaim dirinya merupakan representasi kalangan nahdliyin atau massa Nahdlatul Ulama.

Namun, menurut sumber tersebut, saat Megawati bertemu dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, klaim Cak Imin itu ditanyakan langsung oleh Megawati kepada Said Aqil. “Apa benar dukung Imin?” Said Aqil pun menjawab, “Nggak, kok." “Yo uwis,” kata Megawati.

Namun, dalam perkembangannya, nama Cak Imin justru melesak ke nominasi lima besar di kantong Jokowi. Hal ini ditegaskan Jokowi ketika mendatangi Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 14 Juli, lalu. Kebetulan Cak Imin diajak serta Jokowi.

Airlangga Hartanto, Ketua Umum Partai Golkar
Foto: Adhi Wicaksono/CNN Indonesia

"Ini saya tambahkan sedikit. Jadi sudah saya sampaikan bahwa nama itu sudah ada di saku saya, sudah ada di saku saya. Saya harus ngomong apa adanya. Salah satu nama itu adalah Pak Muhaimin Iskandar," ujar Jokowi.

Dan Cak Imin mengatakan PKB mendukung Jokowi. "Hari ini, di depan teman-teman, di depan Pak Jokowi, ada sekjen kebetulan, saya nyatakan bismillahirrohmanirrohim, PKB mendukung pencalonan Pak Jokowi 2019," ujarnya semringah.

Masuknya nama Cak Imin tidak lepas dari dinamika yang terjadi sepekan terakhir. Cak Imin, yang belum juga menyatakan dukungan secara resmi kepada Jokowi, namanya tidak masuk dalam 10 besar bakal cawapres pendamping Jokowi.

Cak Imin pun sempat berkeluh kesah. Sumber detikX di kalangan internal Partai Amanat Nasional menyebutkan, pada Rabu, 11 Juli, malam, Cak Imin bertamu ke rumah dinas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat yang juga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. 

“Cak Imin ngopi-ngopi sambil curhat ke Pak Zul. Tapi isi curhatannya saya tidak tahu. Karena Pak Zul tidak mau menjelaskannya. Beliau (Zulkifli Hasan) hanya bilang, kasihan Cak Imin,” terang sumber tersebut.

Dalam curhat itu juga terungkap, jika posisi cawapres tidak didapatkan, Cak Imin bakal mengeluarkan opsi baru, yakni lima posisi menteri plus Kementerian BUMN harus jatuh ke tangan PKB.

Ngambeknya Cak Imin rupanya mendapat tanggapan serius kubu Jokowi. Lobi pun dilakukan Menteri-Sekretaris Negara Pratikno, Kamis, 12 Juli 2018. Sayangnya, Cak Imin tidak mengungkapkan isi pertemuannya dengan Pratikno itu. 



"Jadi sama, silaturahmi akan diperbanyak lagi. Pertemuan saya dengan Presiden dua kali terakhir minggu ini sampai pada kesimpulan bahwa hari ini hingga tanggal 30, hari-hari penggodokan nama cawapres," kata Cak Imin di DPR, Jakarta, keesokan harinya.

Presiden Joko Widodo bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar seusai pengecekan sarana Asian Games di Palembang.
Foto: Andhika Prasetia/detikcom

Cak Imin juga 'mengancam' Jokowi harus berduet dengannya pada Pilpres 2019. Jika tak digandeng, posisi Jokowi disebutnya berbahaya. "Buktikan saja. Kalau nggak JOIN (Jokowi-Cak Imin), bahaya," ucap keponakan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid, ini.

Setelah bertemu dengan Pratikno, akhirnya undangan pertemuan pun datang dari Jokowi. Cak Imin diminta datang ke Istana Bogor pada malam di hari yang sama.

Seorang elite PKB menyebut, dalam pertemuan di Istana Bogor itu, dukungan partai ke barisan parpol pendukung Jokowi itu dimatangkan. Dan pada kesempatan itu pula, Jokowi mengajak Cak Imin datang meninjau persiapan Asian Games 2018 di Palembang.

Kini publik dan calon pesaing Jokowi masih menunggu siapa akhirnya yang bakal dipilih Jokowi untuk bersanding pada Pilpres 2019. Selain Cak Imin, Jokowi mengungkap nama Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang dan anggota Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila Mahfud MD juga masuk dalam bursa cawapres.

Jokowi belum memberi sinyal soal kapan mengumumkan nama cawapres. "Tapi harus dimengerti ya. Kantong Saya itu nggak cuma satu. Kantong luar ada, kantong dalam ada. Kantong celana ada kanan dan kiri. Masih ada kantong belakang juga ada," katanya.


Reporter/Penulis: Ibad Durohman
Redaktur: Deden Gunawan
Editor: Irwan Nugroho
Desainer: Luthfy Syahban

[Widget:Baca Juga]
SHARE