Notifikasi untuk Anda

Belum ada notifikasi baru.

Lihat Semua Notifikasi
Daftar/Masuk
Notifikasi untuk Anda

Belum ada notifikasi baru.

Lihat Semua Notifikasi
Daftar/Masuk
Putar Suara
Putar Device Anda untuk gambar yang lebih baik

Surga Kicauan Burung
di Pasar Pramuka

Fotografer
Andhika Prasetia

Pamor Pasar Burung Pramuka, Jakarta, tak pernah pudar setelah hampir berdiri lima dekade. Para pengunjung terus berdatangan setiap harinya untuk berburu berbagai jenis burung hias. Beginilah kisah dan potretnya.

Para pencinta burung pastinya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Pasar burung terbesar di Indonesia ini. Pasar yang berlokasi di Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur itu masih satu area dengan Pasar Pramuka yang menjual obat-obatan serta alat kesehatan.

Bisa dibilang, Pasar Burung Pramuka adalah pasar burung tertua di Jakarta. Tempat ini diresmikan Gubernur ke-9 DKI Jakarta Ali Sadikin tahun 1975. Sudah hampir lima dekade pasar ini ada dan beroperasi.

Beragam jenis burung siap menyambut dengan kicauannya. Dari kejauhan, suara kicauan itu sudah terdengar dengan indah. Pasar Burung Pramuka juga sempat mengalami perluasan lahan menjadi 3.250 meter persegi.

Bangunan lama di sisi selatan masih dipertahankan, dan sebagian penjual menempati gedung baru di bagian sisi baratnya. Burung hias saat ini menjadi salah satu hewan peliharaan yang tak kalah menarik bila dibandingkan dengan anjing, kucing, maupun ikan hias.

Bahkan di era sekarang, berbagai perlombaan burung hias gencar digelar. Berbagai jenis burung hias dijual seperti perkutut, murai, kenari, dan cucak ijo. Beragam burung hias ini juga diburu pembeli untuk perlombaan. Biasanya pasar Burung Pramuka buka setiap harinya mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.

Saat ini dari total 300 kios di Pasar Burung Pramuka, lebih dari 270 kios telah dijadikan tempat usaha mereka. Pejabat atau politikus juga ada yang pernah mengunjungi pasar ini, seperti Joko Widodo (Jokowi), Anies Baswedan, dan Djarot Saiful Hidayat.

Pasar Burung Pramuka tak pernah sepi oleh pembeli. Biasanya, Pasar Burung Pramuka dipadati pengunjung saat hari libur. Pengunjung tak melulu membeli burung atau pakan. Mereka juga sering mampir untuk 'cuci mata' mendengar kicauan burung atau hanya sekadar melihat burung-burung yang eksotis.

Diperkirakan, perputaran uang di Pasar Burung Pramuka mencapai Rp 500 juta atau bisa menembus miliaran Rupiah per hari. Salah satu pedagang burung disana pun menerangkan, burung yang dijual di Pasar Burung Pramuka ini bukanlah burung yang dilindungi oleh negara.

Beginilah potret suasana di Pasar Burung Pramuka, Jakarta.

Klik Arrow di pojok bawah kanan untuk melihat Gambar selanjutnya
1 / 10
Barang antik

Harga burung hias yang dijual pun sangat bervariatif, tergantung dari jenisnya. Seperti harga burung cucak hijau jantan yang dibanderol dengan harga Rp 500 ribu per ekor dan yang betina Rp 300 ribu per ekor. Semua jenis burung yang dijual ini tidak melanggar hukum dan legal.

Fotografer
Andhika Prasetia
Naskah
Rachman Haryanto
Editor
Dikhy Sasra
Desainer
Dedi Arief Wibisono

detik detik
SHARE