INTERMESO

Kloset Bekas, Kenapa Tidak?

“Toilet di rumah juga saya ganti dengan toilet bekas dan aman-aman saja. Mungkin sudah saya pakai 30 tahun lebih.”

Foto: Cut Maulida Rizky

Minggu, 05 Maret 2023

Ketika kloset alias tempat buang air besar di rumah sudah rusak atau usang, biasanya sang pemilik buru-buru ingin segera menyingkirkannya dan menggantinya dengan yang baru. Mereka tak ingin tahu ke mana perginya wadah pembuangan tinja itu. Namun, di sisi lain, Asep Budiman, seorang tukang bangunan, justru mengincar kloset yang sudah tak bertuan itu.

“Kalau ada toilet bekas kondisi masih bagus sebetulnya jangan dibuang karena masih bisa diduitin lagi,” ucap Asep kepada detikX. Ia sudah bekerja sebagai tukang bangunan selama sepuluh tahun. “Misalnya ada proyek renovasi rumah atau kamar mandi, klosetnya saya bongkar hati-hati supaya nggak rusak. Terus saya ambil buat dijual lagi.”

Salah satu toko langganan Asep yang menjadi penggepul toilet bekas berada di wilayah di Pasar Rumput, atau tepatnya terletak di Jalan Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan. Sepanjang jalan itu telah berubah menjadi sentra perabot kamar mandi seken. Mereka sudah eksis sejak tahun 1990-an dan masih diminati pembeli sampai hari ini.

Haikal sedang berada di toko kloset rekondisi dan perabot kamar mandi lainnya
Foto: Cut Maulida Rizky/detikcom 

Di toko Haikal Sanitari misalnya, Asep bisa menjual kloset bekas merk TOTO dengan keuntungan yang bervariasi. Tergantung dari merk dan kondisi kloset saat diterima. “Kalau orang mau ngejual aja yang WC duduk paling sampai Rp 200 ratus ribu yang standar, sampai yang termahal bisa sampai Rp 2 juta,” ucap Haikal, pemilik Haikal Sanitari. “Ada juga toilet premium dari merk Kohler, harganya sekitar Rp 5 jutaan yang second dari perumahan mewah terus dijual di toko ini.”

Ada kalanya Haikal menerima kloset bekas dalam kondisi sudah retak atau pecah. Mau tak mau ia mengakalinya dengan menambal dengan dempul dan mengecat ulang supaya kembali terlihat seperti baru. Namun secara fungsi dan ketahanan tidak akan bisa menyaingi kloset bekas yang kondisinya masih utuh. Membersihkan kloset bekas pun punya tantangan tersendiri.

Meski sudah diberi larutan kimia seperti HCI atau asam klorida, terkadang kotoran yang sudah mengering dan berkerak ini masih sulit dibersihkan dan memakan waktu agak lama. “HCI jadi fungsinya bukan buat ngebersihin, tapi untuk kotorannya yang tadinya keras jadi lembek. Jadi tetap finishingnya memakai amplas gitu cara membersihkannya,” jelas Haikal. “Kalau secara fungsi sama penampilan sama aja kayak baru.” Ia memberikan garansi selama enam bulan untuk pembeli.

Yo Sutoyo merupakan salah satu pelanggan tetap di pusat sanitari bekas ini. Ia kerap berkunjung kemari atas permintaan dari kliennya yang sedang merenovasi rumah. Jika keuangan pemilik rumah sedang mepet, mereka tak segan memakai kembali produk rekondisi itu. Tukang bangunan berusia 40 tahun ini mengincar kloset bekas dengan harga di bawah Rp 1 juta untuk dipasangkan kembali di rumah pemilik barunya.

Kloset duduk bekas yang diperjualbelikan di Pasar Rumput, Manggarai
Foto: Cut Maulida Rizky/detikcom 

“Walaupun bekas juga ada peminatnya. Mungkin karena kualitasnya bagus dan harga lebih murah, setengah dari yang baru. Saya konsultasi ke yang punya rumah mau beli toilet bekas atau yang baru. Kadang tergantung dari budget-nya, sih,” ucap Yo Sutoyo. Meski nampak seperti baru, bukan berarti kloset bekas ini tak ada keluhan. “Umumnya toilet ini kadang 3 tahun ada saja kerusakan. Kerusakan di karetnya ini kebanyakan pengaruh dari kotoran yang lama akhirnya merusak sparepart. Kalau di body toiletnya tidak ada yang cacat.”

Muin adalah salah satu pelanggan di toko Haikal Sanitari. Saat detikX tengah berkunjung ke sana, ia sedang memilah kloset bekas mana yang akan ia bawa pulang. Meski berlabel kloset bekas, laki-laki yang tinggal di Kawasan Menteng Wadas, Jakarta Selatan, ini sama sekali tak merasa jijik menempelkan bokongnya di toilet bekas orang lain.

“Enggak khawatir karena saya tahu ini bersihinnya sudah memakai obat jadi nggak mungkin ibaratnya kuman nempel di situ. karena HCI paling keras jadi aman-aman saja,” ucap Muin santai. Buktinya kloset bekas yang ia gunakan di rumahnya sampai saat ini masih menjalankan fungsinya dengan amat baik tanpa keluhan berarti. “Toilet di rumah juga saya ganti dengan toilet bekas dan aman-aman saja. Mungkin sudah saya pakai 30 tahun lebih.”


Reporter: Cut Maulida Rizky
Redaktur: Melisa Mailoa
Editor: Irwan Nugroho

***Komentar***
[Widget:Baca Juga]
SHARE