Foto: Toko kloset bekas di kawasan Manggarai (Cut Maulida Rizky/detikcom)
Sabtu, 4 Maret 2023Beraneka kloset duduk dan jongkok tertata rapi di pinggir trotoar Jalan Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan. Sebagian di antaranya masih terbungkus rapi di dalam plastik. Jika tak dilihat secara seksama, tidak akan ada yang mengira jika kloset bersih dan mengkilap ini merupakan kloset bekas. Namun, di tangan Saepul, WC alias Water Closet yang dulunya kusam berubah menjadi putih kembali.
“Proses pembersihan berkali-kali, dijamin pasti aman. Kita bersihin kerak-keraknya memakai amplas. Setelah diamplas, pakai sabun dan pasti mengkilap lagi seperti baru,” kata Saepul saat ditemui detikX Selasa, 28 Februari 2023. Saepul merupakan karyawan kepercayaan di Toko Haji Pak Lebo, salah satu toko di sentra perabotan kamar mandi seken Pasar Rumput.
Saat ditemui detikX, Saepul tengah membersihkan salah satu kloset bekas. Laki-laki asal Brebes, Jawa Tengah, ini menuangkan cairan asam klorida atau HCL. Tak nampak sedikit pun raut jijik di wajahnya ketika tangan kanannya masuk ke dalam lubang jamban bekas pakai yang telah menguning itu. “Pasti ada sisa-sisa kotoran pas ngebongkar (kloset). Tapi lama kelamaan udah terbiasa, ya. Jadinya nggak begitu dipikirin atau udah nggak melihat itu jorok,” ucap Saepul.
Di antara belasan toko sanitari bekas di kawasan ini, boleh dibilang usaha milik Pak Lebo merupakan salah satu yang paling laris. Berjualan sejak tahun 1997, Pak Lebo telah melebarkan usahanya sampai memiliki tiga toko sekaligus. Salah satu toko posisinya terletak di paling ujung jalan. Sementara dua toko lainnya digabung menjadi satu.
Tak banyak orang yang mau berurusan dengan kloset bekas pakai. Padahal di tangan para pelaku usaha ini, barang rongsokan dan kotoran ini bisa menghasilkan 'emas'. “Daya saingnya masih kurang, belum banyak pesaing untuk jualan kloset bekas. Karena daya saing masih kurang jadi kita dapat untung lumayan,” tutur Saepul. Pak Lebo turut mempekerjakan lima orang karyawan. Masing-masing karyawan diberikan tempat tinggal yang letaknya tak begitu jauh dari toko.
Sesekali, hotel bintang lima di Jakarta mengumpulkan para pedagang kloset bekas. Mereka mengadakan pelelangan kloset bekas dalam jumlah besar. Saepul bercerita, dari hasil lelang, tokonya pernah kebagian 100 unit kloset bekas dari sebuah hotel ternama. Tapi kloset dari hasil lelang hotel ini jarang terjadi, soalnya mereka baru mengganti unit klosetnya sepuluh tahun sekali. Selain itu, Saepul mengumpulkan kloset bekas dari perkantoran, villa, atau orang yang datang langsung ke toko dan ingin menjual barang rekondisi itu.
“Yang paling antik itu merk Kohler dari Jerman. Harganya Rp 1,5 Juta dan ada yang paling premium lagi bekasnya sampai Rp 4,5 juta. Kita dapetinnya dari hasil bongkaran rumah mewah,” ungkapnya. Selain Kohler, berbagai merk lain tersedia, seperti American Standart, Grohe, TOTO, dan merk-merk asal China seperti OULU dan Kris. Selain kloset bekas, juga terdapat produk lain, seperti wastafel, stainless steel tempat pencuci piring, bathtub, dan urinal. “Tapi yang paling banyak peminatnya itu tetep di merk TOTO dari segi wastafel, kran, WC, Toto tetap paling banyak dicari.”
Saepul tengah duduk di antara kloset-kloset bekas yang dijajakan di toko majikannya
Foto: Cut Maulida Rizky/detikcom
Kloset bekas dijual dengan harga yang super miring. Tak heran jika pasar alat perlengkapan mandi dan kloset bekas hingga kini masih eksis dan masih banyak diminati. Harga jual satu unit kloset bekas bisa dibandrol setengah harga lebih murah dari pada unit baru. Sementara kloset merk China yang paling murah bisa dijual dengan harga Rp 450 ribu per unit. “Selisih sangat lumayan jauh. Makanya buat kost-kostan atau kontrakan lebih milih buat beli toilet bekas. Sekali beli bisa sampai 10 unit. Dari body dan fungsi nggak kalah bagus sama yang baru,” katanya.
Tahun lalu, Saepul juga mengaku pernah memasok 70 unit kloset untuk ajang balap mobil Formula E yang digelar di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta Utara. “Waktu acara formula E, mereka nyewa dua hari saja. Toilet bekasnya bisa disewakan juga,” tutur Saepul. detikX sempat mengkonfirmasi beberapa pihak di PT Jakarta Propertindo (JakPro) selaku panitia Formula E, namun mereka mengaku tidak memiliki informasi tentang penyewaan kloset bekas dari Manggarai itu.
Dalam sehari, menurut Saepul, tokonya bisa menjual hingga 20 unit kloset bekas. Penjualan kloset bekas meningkat sejak berjualan secara online. Bahkan ia bisa mendapatkan keuntungan 30 persen lebih besar di e-commerce.
“Yang datang pembeli secara langsung itu sangat jarang, bahkan tidak ada. Tapi kalau di online itu sangat ramai. Sebelum COVID-19 itu pun kita juga sudah berjualan online biar kita juga bisa menjangkau jualan di luar kota,” kata Saepul yang pernah mengirim kloset bekas untuk sebuah sekolah di Papua. Selain menjual kloset bekas, tokonya juga menerima service atau perbaikan sparepart kloset.
Reporter: Cut Maulida Rizky
Redaktur: Melisa Mailoa
Editor: Irwan Nugroho