Jumadi Manusia Mini Anggap Zaman SBY Paling Enak

Wong Cilik

Jumadi Manusia Mini Anggap Zaman SBY Paling Enak

- detikNews
Selasa, 29 Apr 2014 16:20 WIB
Jumadi
Jakarta - Hidup sebagai manusia mini bukan perkara mudah bagi Jumadi (58) bertahan di Jakarta. Ditambah lagi masa lalu Jumadi yang dikejar-kejar aparat ibarat seekor ikan kecil dikejar hiu, ketika dirinya dituduh sebagai aktivis PKI yang kala itu dimusuhi rezim orde baru.

Kaki kecil yang dia punya itu pun membawa dia lari dari Demak ke Jakarta. Tubuh kecil dia harus bertahan dari hiruk pikuk metropolitan.

β€œPokoknya yang paling enak menurut aku ya zaman SBY ini. Aman, tentram, selama aku di sini pas zaman SBY itu nggak pernah yang namanya diusir-usir. SBY juga orangnya sopan, kelihatannya jujur, jadi ya tinggal lihat saja siapa penggantinya nanti,” kata Jumadi sewaktu hendak bersiap-siap kembali mengatur lalu lintas di perempatan Jl Raya Condet-Jl TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (28/4/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejurus kemudian Jumadi membandingkan kepemimpinan Presiden RI dari masa ke masa. Perubahan itu menurut dia baru dimulai sejak kepemimpinan Presiden Megawati.

β€œKalau Soeharto itu sama sekali nggak aman. Sebenarnya dia itu apa sih? Zaman dia itu aku digebuki sana sini, dituduh PKI, orang tuaku mau ditembak. Akhirnya aku lari ke Jakarta dan hidup seperti ini. Zaman Habibie malah sama sekali aku nggak ngerti, zaman Gus Dur aku juga nggak ikut menangin. Pokoknya mulai zaman Megawati itu mulai aman dan paling enak ya zaman SBY ini,” tutur Jumadi.

Zaman pemerintahan kali ini dinilainya positif dengan sejumlah kebijakan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (Balsem). Tapi itu tak pernah sama sekali menyentuh Jumadi. Dia menilai pemerintahan SBY tak sekadar kebijakan populis seperti itu.

β€œAku nggak pernah dapat tuh, soalnya aku ikut KTP kampung di Demak. Tapi menurutku zaman Pak SBY ini paling aman,” ucap Jumadi.

Jumadi masih butuh pekerjaan untuk menghidupi anak dan cucunya di rumah. Tapi Jumadi tak mengais-ngais harapan ke pemerintah.

Bagi dia cukuplah dengan usaha di atas kaki sendiri. Meski penghasilan kecil tak mengapa, asalkan kehidupan aman tak dikejar-kejar seperti penjahat kakap, Jumadi masih bisa menyambung hidup.

Harapan Jumadi pun sekarang berlabuh ke calon-calon pengganti SBY sebagai Presiden RI. Besar harapan dia ke Jokowi, namun bila pun nantinya Prabowo yang menang dia berharap purnawirawan TNI itu tak berbuat emosional kala memimpin negeri.

β€œMau siapa jadi Presiden, aku tetap bekerja seperti ini. Jadi tukang parkir ngatur lalu lintas. Sekarang aku mau kerja lagi,” tutup Jumadi menutup rehat siang dia kemudian berlari menuju pembatas jalan di mana dia mengatur lalu lintas.



(bpn/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads