Bergelut seperti belut di kehidupan kota besar memang apa saja harus dikerjakan tanpa mengeluh. Begitulah kira-kira yang dipikirkan seorang Jaya (64), terus menjahit sepatu bekas selama 12 tahun dan tak pernah mengeluh.
Memang mengeluh kadang kala tak beda jauh dengan mengumpat. Mengumpati siapa saja yang dianggap salah menyebabkan keadaan.
“Tapi setiap coblosan saya selalu milih kok. Seratus persen saya harus nyoblos kalau pas Pemilu. Kemarin saja saya bela-belain buat pulang kampung ke Bogor,” ujar Jaya sambil menjahit sepasang sepatu di sebelah gardu penjaga perlintasan rel kereta Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Makanya saya rasa pasangan yang pas buat jadi presiden sama wakilnya itu ya Prabowo-Jokowi. Dua orang itu cocok banget satu sama lain. Bisa saling melengkapi lah. Nggak kebayang kalau mereka berdua yang mimpin. Pasti ada perubahan besar,” ujar Jaya.
Memimpikan kembalinya kejayaan ekonomi Indonesia menjadi semangat Jaya untuk tidak menyerah. Mungkin semangat pantang menyerah Jaya baru akan menuai hasil ketika pemimpin negeri ini orang-orang tegas dan peduli dengan rakyat kecil.
“Prabowo itu orangnya tegas. Dia pasti bisa menindak pelanggar hukum di Indonesia. Bisa diatur-atur semua yang biasanya nakal, jadi ekonomi lebih adil bisa dirasakan rakyat kecil,” tutur Jaya.
“Nah kalau Jokowi itu orangnya peduli sama rakyat kecil. Dia selalu bisa hadir ke masyarakat, ikut masuk ke comberan yang mana ada pemimpin lain yang begitu? Pemilu kemarin juga saya nyoblosnya PDIP kok. Jadi buat saya sepertinya cocoklah dua orang itu berpasangan memimpin negeri,” imbuh Jaya.
Sekarang yang mengganjal di benak Jaya adalah perseteruan dua orang idolanya itu. Hanya berharap dalam benak Jaya semoga bukan dia sendiri saja yang ingin menjahit sepasang pemimpin idaman menjadi satu kesatuan.
Sepatu kanan tak mungkin menginjak dan menendang sepatu kiri. Kedua sepatu harus punya alas yang kuat sehingga tak rusak ketika melangkah lari ke depan, menjemput hari esok yang lebih baik.
(bpn/trq)