Berwajah mirip dengan capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) membuat Reza Srimulyadi (42) laris manis, terutama di musim kampanye. Popularitas Reza melonjak seiring dengan naiknya popularitas Jokowi, tak heran jika Reza dibanjiri permintaan, mulai dari iklan hingga jadi jurkam.
Debut awal Reza berhadapan dengan kamera adalah ketika membintangi sebuah iklan dan berperan sebagai Jokowi. Kala itu dia bisa membeli sebuah ponsel untuk menghubungi keluarga di Purwokerto, Jawa Tengah.
“Baru-baru ini malah saya diminta sama dua partai politik buat kampanye. Dua partai yang biasanya beda pendapat kalau di berita. Tapi terpaksa saya tolak,” ujar Reza di pinggiran Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pertama saya diajak kampanye sama PDIP. Senang sekali saya kalau kampanye buat partainya Pak Jokowi. Tapi saya bilang kalau jatah cuti saya maksimal seminggu, jadi batal deh soalnya PDIP minta saya ikut kampanye penuh sebulan,” kata Reza.
“Waktu itu saya ditanya, kenapa nggak minta izin lebih lama lagi? Kan bayaran dari kita lebih besar, tapi saya bilang kalau tanggung jawab saya di pekerjaan kuli bangunan ini. Lanjut habis itu saya dibilang dasar kamu, udah tampang mirip eh tanggung jawab juga mirip sama Jokowi, gitu katanya,” kata Reza mengisahkan.
Selang dua minggu kemudian partai politik lain gantian meminta dia untuk ikut kampanye. Namun belum sempat membicarakan honor pun langsung ditolak Reza mentah-mentah.
“Kalau PDIP kemarin misalnya saya dikasih cuma Rp 10.000 pun saya mau dengan sukarela. Tapi kalau partai yang lain saya nggak mau. Nanti kan malah dijadiin buat ejek-ejekan ke Jokowi. Saya nggak mau kalau itu,” ucap Reza.
Bahkan ketika Reza berulang kali membintangi iklan, pekerjaan sebagai kuli bangunan tak langsung dia tinggalkan. Pekerjaan inilah yang membuat dia menghidupi keluarga sejak bertahun-tahun silam.
“Minggu lalu juga ada yang datang menawarkan saya buat program televisi parodi politik. Saya mau saja sih, asal tidak mengganggu pekerjaan saya sebagai kuli ini. Karena pekerjaan ini baru selesai akhir tahun ini. Saya tidak mungkin keluar di tengah jalan. Kecuali kalau saya dipindah ke pusat, kan tetap bisa bantu yang di sini. Tapi kalau di TV kan nggak ada hubungannya sama bangunan,” sebut Reza.
Tak dapat dipungkiri bahwa Reza sangat senang bila dirinya banyak diminta tampil di media. Terutama penampilan Reza di televisi dapat mengobati kangen keluarganya di kampung.
(bpn/trq)