"Sebagai kader partai dan Wagub saya kira Ahok prestasinya cukup membanggakan, terutama responnya terharap perbaikan persoalan di masyarkat," kata Ahmad Muzani ketika berbincang dengan pewarta di Media Center Gerindra di Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2014).
Namun Ahmad Muzani tidak menjelaskan apakah dengan prestasi tersebut maka partai akan mempromosikan Ahok atau menyuruhnya tetap focus di DKI Jakarta. Dikonfirmasi mengenai isu Jokowi–Ahok jilid II pun, Ahmad Muzani menggeleng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, isu pencapresan Ahok menguat setelah beredarnya video "Don’t Change The Winning Team" di Youtube. Video klip lagu itu memuat pesan agar dwi tunggal Jokowi – Ahok jangan dipisahkan.
Adapun Ahok hanya mengatakan kansnya menjadi wakil presiden hanya bisa dimungkinkan jika Prabowo Subianto legowo menjadikannya cawapres. “Saya masih sama partai Gerindra. Perintah partai itu tetap di DKI, kecuali pak Prabowo meminta ‘ya sudah deh Hok lu sama Jokowi saja’. Itu mukzizat,” katanya Senin (7/4) malam lalu.
Mengenai video ini, Ahmad Muzani mengaku belum melihatnya secara langsung. Tetapi perihal legowo atau tidaknya Prabowo, menurutnya hal tersebut tidak mungkin. Sebab, sesuai kongres luar biasa partai Gerindra tangal 17 maret 2012, diputuskan capres Gerindra adalah Prabowo Subianto.
"Keputusan kedua KLB, Prabowo Subianto menjadi capres diberi mandat penuh untuk menetapkan dan memutuskan sendiri calon wapresnya. Calon presiden kita hanya Prabowo, dia bukan calon wakil presiden. Kalau mau berganti, berarti kongres lagi. Karena itu ini tidak mungkin kalau ada gagasan-gasan itu (mencalonkan Ahok)," jelasnya.
(ros/van)