Kisah Kakek Ahmad Penjual Asinan Hampir Direkrut PKI

Wong Cilik

Kisah Kakek Ahmad Penjual Asinan Hampir Direkrut PKI

- detikNews
Kamis, 27 Mar 2014 15:36 WIB
Kakek Ahmad
Jakarta - Panas terik sudah tak bisa lagi dikompromikan ketika menapakan kaki di trotoar jalan besar Ibu Kota. Segarnya asinan yang dijajakan Kakek Ahmad (75) mungkin menjadi obat mujarab ketika sengatan mentari menyerang bertubi-tubi.

Jalanan sekitar Mampang Prapatan menjadi rute rutin Kakek Ahmad berjualan asinan sejak tahun 1950an. Ketika tahun itu pula dia mulai akrab dengan pedagang buah-buahan di pasar.

โ€œWaktu itu sekitar tahun 60an, waktu saya akrab sama orang-orang pasar pernah ada yang ajak saya ikut organisasi โ€˜Pemuda Rakyatโ€™. Tapi saya tolak waktu itu karena pertama saya tidak mau berpolitik, kedua di organisasi itu katanya juga akan diajari menggunakan senjata api,โ€ ujar Kakek Hasan di bawah jembatan penyeberangan Halte TransJ Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (21/3/2014) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penuturan Kakek Ahmad, ketika itu dia ditawari untuk ikut organisasi Pemuda Rakyat sambil ditunjukan sebuah senjata laras panjang. Saat itu memang masih terasa nuansa perang mempertahankan kemerdekaan sehingga mampu menggunakan senjata merupakan hal yang cukup prestisius.

โ€œKalau saya tidak salah ingat sih waktu itu katanya mau diajak latihan di Lubang Buaya. Saya langsung tolak saja karena waktu itu saya pikir organisasi itu ada kaitannya dengan PKI,โ€ kata Kakek Ahmad.

Dalam pikiran Kakek Ahmad dulu itu cukuplah saja berdagang asinan keliling. Perubahan nasib dapat dicapai jika seseorang berusaha giat meski hanya pedagang seperti Kakek Ahmad.

Hiruk pikuk revolusi yang digelorakan Bung Karno kala itu dimaknai Kakek Ahmad untuk bekerja. Terus bekerja dan tentunya tidak menganggur menjadi beban adalah revolusi yang sebenarnya.

โ€œKemudian tahun 1965 itu langsung ramai soal PKI. Saat itu saya langsung ingat kepada organisasi Pemuda Rakyat yang waktu saya pernah diajak, karena kebetulan peristiwa PKI yang diberitakan itu tempatnya di Lubang Buaya. Nah, waktu Pemuda Rakyat itu juga katanya mau latihan di Lubang Buaya. Jadi saya simpulkan saja kalau Pemuda Rakyat itu PKI, walaupun tidak ada pernyataan resmi,โ€ papar Kakek Ahmad.

Bersyukurlah dia tak tergoda terhadap ajakan temannya di pasar waktu dulu. Manis asam pedas asinan sudah seperti jalan hidup yang dilalui Kakek Ahmad.

Meski keuntungan kian menurun setiap tahunnya, tetapi pria yang tubuhnya telah bungkuk itu tetap setia dengan kuliner khas Betawi dagangannya. Rajangan buah nan rapi dari sang istri yang kemudian disulap menjadi asinan rupanya cukup untuk menyekolahkan ketiga anaknya hingga bangku SMK.


Ayo memilih di Pemilu 2014! Sudah tahu lokasi TPS dan caleg peserta Pemilu 2014? Cek di detikPemilu. Anda juga bisa bertanya langsung ke KPU soal Pemilu 2014 langsung ke komisioner KPU hanya di detikPemilu.






(bpn/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads