Berikut wawancara detikcom dengan pakar psikologi UGM Prof Drs Koentjoro MBSc PhB, Selasa (22/7/2008).
Ryan telah membunuh Aril, kekasih gaynya. Selain itu Ryan memutilasi Heri dan membunuh 3 orang lainnya. Apakah Ryan sudah masuk kategori psikopat?
Ryan sudah bisa dikatakan cenderung mengarah ke psikopat.
Indikatornya apa?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika Ryan cenderung psikopat bagaimana proses hukumnya nanti?
Ryan bisa dibebaskan dari jeratan hukum. Dia harus dirawat di rumah sakit jiwa karena sakit. Rumah sakit jiwa juga harus berhati-hati. Sebab, pasien di sana kan dipisahkan pria dan perempuan. Bisa saja dia kumat dan melakukan mutilasi lagi.
Namun setelah sembuh, Ryan tetap harus disidang. Dia sudah menghilangkan nyawa orang lain.
Faktor-faktor apa saja yang mendorong gay melakukan mutilasi?
Pasangan gay itu melakukan hubungan seks abnormal. Tidak bisa diterima masyarakat apalagi masyarakat agama, Islam. Karena dalam sejarah Nabi Luth (sebelumnya ditulis Nabi Nuh), gay dikutuk oleh kalangan Islam dan disebut radikal.
Hubungan gay dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Itu menambah kenikmatan, ada tantangan. Beda dengan pacaran pria dan perempuan yang terang-terangan, nggak ada seninya.
Gay tidak selalu berhubungan seks. Tetapi bisa dengan curhat, itu dirasa sudah cukup. Kalau sampai pada seks dengan anal. Kenikmatannya lebih dari vagina.
Gay mencari pasangan itu susah. Orang normal saja mencari pasangan sudah apalagi gay. Jadi mereka cemburu sekali, possesif. Gay yang melakukan mutilasi bisa dikategorikan homoseksual chaos karena tidak mampu mengendalikan emosinya.
Bagaimana dengan Ryan yang memutilasi Heri Santoso?
Mutilasi dilakukan untuk menghilangkan jejak korban. Pembunuhan pertama dilakukan karena panik, lalu belajar, dan mutilasi dilakukan sebagai pengambilan keputusan.
Bisa saja Ryan membunuh Aril karena kalap. Misalnya, dia sayang lalu marah, sayang lagi marah lagi seperti dalam kisah pewayangan, mirip Somba Sebit yang juga berujung pada mutilasi. 3 Orang lainnya yang jasadnya masih utuh kemungkinan juga dibunuh karena untuk menghilangkan jejak.
Apa percintaan gay jika berakhir selalu berujung pada mutilasi?
Ada kekerasan iya. Namun untuk mutilasi belum tentu.
(aan/asy)