#77PortraitAnakBangsa

Syahiq Harpi, Superhero Penjaga Kelestarian di Bantaran Ciliwung

Dea Duta Aulia - detikNews
Senin, 08 Agu 2022 18:42 WIB
Shot on OPPO Reno8 Pro 5G. Foto: Dok OPPO
Jakarta -

Bagi warga Jabodetabek pasti sudah tidak asing lagi dengan Sungai Ciliwung. Sungai yang membentang dari Bogor hingga Jakarta Utara ini menghadirkan banyak cerita salah satunya mengenai penyempitan luas sungai akibat sejumlah pembangunan.

Cerita yang dihadirkan oleh Sungai Ciliwung tidak hanya sebatas itu saja. Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sungai yang masih minim menghadirkan masalah yang cukup serius.

Imbasnya, sejumlah sampah mulai dari rumah tangga hingga kasur bekas pun kerap ditemui di sepanjang aliran Sungai Ciliwung. Permasalahan sampah ini menghadirkan efek domino yang cukup merugikan masyarakat sekitar bantaran Sungai Ciliwung.

Sampah yang menumpuk kerap membuat masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung mengalami banjir. Tak hanya itu, genangan-genangan air yang disebabkan oleh sampah menjadi mengancam kesehatan masyarakat di kawasan tersebut.

Sederet permasalahan itu lah yang menggerakkan hati Syahiq Harpi untuk berkontribusi menjaga kelestarian Sungai Ciliwung. Salah satu caranya dengan mendirikan Komunitas Peduli Ciliwung. Melalui komunitas tersebut, ia mengajak masyarakat dan seluruh anggota untuk peduli terhadap sungai tersebut.

Kepada detikcom, Syahiq pun membagikan perjalanan panjangnya perjalanan Komunitas Peduli Ciliwung. Berikut petikan wawancaranya.

Boleh ceritakan awal perjalanan karier dan tantangan yang Anda hadapi?

5 tahun ke belakang, saya menyaksikan sendiri lingkungan tempat bermain saya waktu kecil semakin padat penduduk. Sungai tempat saya mandi waktu kecil udah banyak limbah dan sampah. Yang tadinya kebun semua, sekarang rumah semua.

Karena sempit dan padat, saya juga menyaksikan warga yang suka nongkrong dan berjudi dilihat anak-anak juga. Kemudian anak-anak ini mencontoh praktek judi ini dalam permainan lain.

Saya mau mengubah semua itu, bukan dengan konfrontatif tapi secara edukatif. Jadi saya bersama teman-teman mengajak anak-anak untuk mengisi waktu bermain dengan belajar bahasa Inggris bareng, belajar keterampilan, fotografi, dan lain-lain.

Terus kami mulai mengenalkan konsep pengurangan sampah dan menunjukkan bahaya sampah dan bahaya buang sampah di sungai.

Alhamdulillah saat itu warga menyambut baik kami yang mulai merangkul anak-anak. Waktu itu saya mulai mendekati pelan-pelan. Mengikuti keseharian mereka, sebelum memulai kegiatan kami secara resmi.

Apa yang mendasari Anda untuk memilih karier yang dijalani saat ini?

Saya merasa kegiatan kami belum cukup dan masih banyak yang harus kami lakukan untuk mencapai tujuan kami. Alhamdulillah sekarang kami juga dipercaya untuk melakukan sosialisasi pemilahan sampah dan komposting di wilayah RW 05 Kelurahan Balekambang.

Saya rasa, di setiap niat baik dan lurus, semesta pun akan mendukung. Jadi saya yakin untuk memilih dan meneruskan kegiatan yang kami lakukan sekarang. Kita jalani pelan-pelan aja, mengalir apa adanya.

Baca Selanjutnya >>>




(fhs/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork