Saya Tidak Nyerah Sebelum Perang

Wawancara Sophan Sophian

Saya Tidak Nyerah Sebelum Perang

- detikNews
Selasa, 29 Mar 2005 18:30 WIB
Jakarta - Seperti diramalkan, Kongres II PDIP di Bali diwarnai perseteruan kubu status quo dan pembaruan. Namun sehari sebelum kongres dimulai, sejumlah nama malah mundur sebagai calon ketua umum.Nama-nama yang sudah menyatakan resmi mundur dari bursa pemilihan calon ketua umum PDIP antara lain, Sophan Sophiaan dan Arifin Panigoro. Keduanya selama ini dikenal sebagai motor Gerakan Pembaruan (GP) PDIP, sebuah kelompok yang menginginkan ada perubahan di partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran itu.Pengunduran diri itu disampaikan Sophan dan Arifin kepada wartawan di Cafe Gado-gado, Seminyak, Kuta, Bali, Minggu (27/3/2005). Dengan demikian, GP saat ini tinggal memiliki tiga calon ketum yang akan diadu melawan Megawati, yaitu Guruh Soekarnoputera, Kwik Kian Gie dan Roy BB Janis."Dalam rangka menyatukan kekuatan, menyatukan suara, saya dan Arifin mundur dari pencalonan agar ketiga orang ini lebih fokus mendapatkan suara yang lebih banyak. Kami belum tahu apakah akan terfokus pada satu calon atau kita coba buat sistem baru dalam struktur yaitu Presidium," kilah Sophan menjelaskan alasan keputusan yang diambilnya itu.Hanya itu? Banyak pihak menilai Sophan Sophiaan merasa frustasi melihat kenyataan yang ada bahwa dukungan terhadap Megawati masih sangat kuat. Dengan kata lain, suami bintang film Widyawati ini menyerah sebelum berperang. Namun sinyalemen itu dibantah oleh Sofhan Sofyan saat berbincang-bincang dengan detikcom, Selasa (29/3/2005).Berikut perbincangan lengkapnya antara detikcom dan Sofyan Sofyan yang sudah berada di Jakarta:Kenapa Anda mengundurkan diri?Saya tidak berambisi menjadi ketua umum.Lalu mengapa anda sempat mencalonkan diri?Saya mencalonkan diri sebagai ketua umum karena pada waktu itu yang lain tidak ada yang berani maju, jadi saya memotivasi teman-teman. Yang kita majukan adalah orang-orang muda dan bukan orang sembarangan. Laksamana Sukardi anda tahu sendiri pernah menjabat menjadi menteri. Roy BB Janis juga sudah lama ada dalam organisasi. Saya kira calon yang diajukan adalah calon-calon yang cakap dan bukan calon yang biasa-biasa saja.Bagaimana peluang mereka?Seperti yang pernah saya katakan jauh sebelum adanya kongres ini, peluang Mega 99 persen untuk menang. Tetapi yang jadi soal adalah kongres sekarang berbeda degan kongres sebelumnya. Paling tidak kemenanganya sekarang tidak bulat seperti dulu lagi, sedikit lonjong. Dan hal tersebut merupakan situasi yang sangat baik.Penilaian anda terhadap pelaksanaan Kongres II PDIP ini?Saya kira adalah hal biasa orang yang berkuasa akan berusaha mempertahankan kekuasaannya. Saya sendiri melihat ada cara-cara kotor untuk mempertahankan kekuasaan itu seperti intimidasi. Lalu juga masalah satu cabang yang hanya dapat satu suara, padahal satu cabang diwakili oleh empat orang dan seharusnya one man one vote.Jika satu cabang satu suara?Ketua cabang itu paling gampang dipegang oleh DPP. Selain takut kehilangan jabatan mereka juga tidak ikut pemilihan menjadi utusan sehingga mereka tidak berani dalam menentukan pilihannya. Tapi kalau one man one vote hasilnya dapat saja berbeda. Bisa saja ketua cabang dan sekretarisnya dipegang tetapi dua orang lainnya tidak. Kalau seperti sekarang kongres tidak demokratis dan jangan terlalu berharap ada perubahan terhadap partai.Apa tindak lanjut yang akan dilakukan GP?Menurut informasi yang baru saja saya peroleh, teman-teman pembaruan ada yang keluar dari kongres dan malahan berencana akan melakukan gugatan class action terhadap kongres. Mereka menginginkan hasil kongres dinyatakan tidak sah karena banyak melanggar AD/ART dan intimidasi.Contohnya?Contohnya one man one vote itu ada di AD/ART, sekarang malah satu cabang satu suara. Lalu juga pengiriman bahan untuk kongres yang biasanya 21 hari sebelum kongres sekarang malah sehari sebelum kongres. Mereka juga banyak mengeluhkan waktu pemandangan umum yang hanya diberikan maksimal 2 menit saja padahal selama 5 X 365 hari, mereka harus mendengarkan DPPterus.Prediksi anda jika Megawati kembali memimpin PDIP?Tidak akan membawa perubahan kalau dia terpilih lagi.Ukurannya apa?Misalnya mengenai hak prerogatif, Mega menyatakan kalau hak ini adalah hak yang didapat sebagai ketua umum sama seperti hak prerogatif yang dimiliki oleh seorang presiden. Padahal kedua hal ini sangat jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Presiden dipilih oleh rakyat lalu diberikan hak ini untuk menentukan pembantu-pembantunya. Sedangkan ketua umum melaksanakan tugas-tugas berdasarkan kebersamaan. Dia (Mega) sering membuat perumpamaan yang tidak masuk akal.Tetapi kalau nanti dalam kongres banyak kader yang masih menghendaki Mega menjadi ketua umum ya silakan saja. Nanti biar mereka yang akan mempertanggungjaabkan pilihan itu.Konon jika Mega terpilih lagi Anda ingin keluar dari PDIP dan bikin partai baru?Sampai saat ini saya belum berpikir sejauh itu. Saya masuk ke sebuah partai karena mempunyai cita-cita untuk menyumbangkan sesuatu untuk bangsa dan negara ini. Sedangkan PDIP yang saya lihat tidak berbuat apa-apa.Nilai jual Mega di Pemilu 2009?Kalau kita lihat dalam pemilu 2004 kemarin perolehan suara PDIP menurun drastis dari sekitar 35 juta pada pemilu 1999 menjadi hanya 18 juta. Lalu ketika calon presiden masih lima orang, suara mega sendiri hanya sekitar 27 juta suara. Dan waktu presiden tinggal dua orang suaranya mencapai 40 juta sedangkan SBY mencapai 60 juta. Itu juga bukan suara murni Mega tapi sumbangan dari Hasyim Muzadi dan juga ada orang-orang yang termakan oleh isu militerisme. Kalau saya prediksi walaupun pemilu 2009 masih lama, jika PDIP masih seperti sekarang suaranya maksimal 10 persen saja.Mengapa demikian?Kalau menurut saya, karena Mega tidak mampu mengelola partai untuk kepentingan publik. Kalau kita ambil contoh di Amerika, kita dapat melihat kalau partai republik membuat kesalahan maka yang akan menang dalam pemilu yang akan datang adalah partai demokrat demikian sebaliknya. Dan juga kalau partai itu membuat kemajuan maka akan di pilih lagi bahkan bisa sampai dua kali terpilih. Sedangkan waktu saya berdiskusi dengan orang-orang yang ada di restoran, dengan supir-supir taksi teryata PDIP gagal membenahi keadaan.Ngomong-ngomong Anda kok sudah berada di Jakarta?Saya bukan peserta kongres tersebut. Selama saya di sana (Bali), saya manfaatkan untuk melakukan diskusi-diskusi dengan teman-teman dan juga pertemuan-pertemuan untuk memompa keberanian mereka. Pada saat diskusi tersebut ada seorang dari DPD provinsi yang mengatakan, dia memilih Mega karena menghormati Soekarno. Saya mengatakan, saya juga hormat dengan Bung Karno tetapi Mega tidak sama dengan Bung Karno. Dulu saya juga menyerahkan jiwa raga untuk membelanya, tetapi sekarang ternyata dia tidak bisa menjalankan amanat itu. (/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads