Titiek Soeharto: Kami Tak Berambisi Ambil Alih Kekuasaan

Titiek Soeharto: Kami Tak Berambisi Ambil Alih Kekuasaan

- detikNews
Rabu, 29 Apr 2015 16:02 WIB
(Foto: dok detikcom)
Jakarta - Hutomo "Tommy" Mandala Putra akhir-akhir ini rajin muncul di depan publik. Putra bungsu mantan Presiden Soeharto ini menggelar pertemuan dengan petinggi Partai Golkar terkait kisruh di tubuh partai berlambang pohon beringin itu.

Ia juga hadir dalam sebuah pameran batu akik nasional yang digelar Asosiasi Great Stone Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Ia juga rajin mengkritik pemerintahan lewat media sosial. Berbarengan dengan munculnya Tommy, juga muncul wacana agar Tommy menjadi calon ketua umum Partai Golkar dan ada yang sampai mengusulkannya jadi calon presiden. Sebenarnya, apa tujuan kemunculan Tommy? Apakah Cendana ingin kembali berkuasa lewat politik?

Berikut ini wawancara Bahtiar Rifai dari majalah detik dengan Siti Hediati Hariyadi atau dikenal dengan nama Titiek Soeharto, kakak Tommy yang juga anggota DPR dari Golkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah kisruh Partai Golkar, ada pertemuan Tommy dengan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Siapa inisiator pertemuan tersebut?

Itu sebenarnya saya yang mengumpulkan, saya yang minta diadakan pertemuan. Saya dan Tommy menghubungi Pak Ical (Aburizal Bakrie), Pak Akbar (Akbar Tandjung), dan Pak Akom (Ade Komarudin) untuk mengetahui kejelasan bagaimana masalah Golkar sebenarnya. Kita sangat prihatin, dan apa yang bisa kita bantu. Ini kan sebentar lagi pilkada, masak kita mau ribut terus. Dan kebetulan waktunya itu Jumat dan semuanya bisa, jadi saya undang makan siang.

Bukannya Idrus Marham sempat melobi agar bertemu dengan Tommy?

Ya, kan kalau yang lain, kalau pintunya kebanyakan, dia tak mau. Berhubung pintunya kakaknya sendiri, ya dia bilang minta tolong saya sebetulnya, ya sudah deh, kalau mau ketemu kita, kapan? Semua kita pengen tahu deh, kita dengerin.

Kapan ide untuk menggelar pertemuan itu muncul?

Tiga minggu sebelumnya. Cuma waktunya belum pas. Terutama sejak ada pencongkelan pintu di sini (ruangan Fraksi Partai Golkar). Itu kan kita lihat sudah too much-lah keributannya. Sudah kelewatan.

Bukan karena kepanikan dari internal Golkar?

Yang ngundang itu saya, bukan mereka yang mau ketemu. Saya minta penjelasan yang di lapangan kayak bagaimana sih, dan diskusi bagaimana Golkar ke depannya.

Apakah keluarga Cendana ingin menguasai kembali Golkar?

Enggak ada. Kita tidak ada keinginan untuk mengambil alih Golkar. Sama sekali tidak ada. Kita benar-benar concern dengan keadaan Golkar yang ribut terus seperti ini. Kayaknya tidak baik untuk masyarakat juga. Kayaknya tidak elok. Di media, setiap hari ada kayak begitu, jadi kita merasa concern aja. Tapi, kalau untuk memimpin atau mengambil over, kami sama sekali tidak ada. Semuanya kita serahkan kepada konstituen Golkar.

Kita selalu mengharapkan Golkar cepat bersatu kembali. Apa pun kita ini bersaudara, kita kenal satu sama lain, kita teman baik. Kita bertemu anggota DPR lain walaupun itu dari kubu yang berbeda, kita selalu akrab. Tidak ada masalah sebetulnya. Jadi sangat disayangkan bahwa kekisruhan yang ada di Golkar ini kok seperti dimanfaatkan pihak lain supaya berantem terus, ribut terus, sampai akhirnya kalau nanti pilkada suara Golkar bisa hilang semuanya.

Apa solusi yang diajukan Tommy untuk menghentikan kekisruhan Golkar?

Usulnya, ya sebaiknya kalau ada jalan keduanya berdamai. Ya, mungkin dengan cara munas atau apa gitu, ya. Munas yang diikuti oleh kedua-duanya.

Siapa yang memunculkan nama Tommy jika ada munaslub?

Wah, kita tidak memunculkan nama Tommy. Heh, kamu awas salah nulis lagi. Kamu suka melintir-melintir.

Anda menyatakan suara kader daerah menginginkan Tommy agar maju sebagai ketua umum Golkar di munaslub. Apakah benar demikian?

Tahu, deh. Saya tidak ngomong begitu. Tadi saya bilang memang ada wacana, tapi cuma beberapa orang. Tapi kan bukan seluruh DPD seluruh Indonesia bicara begitu. Ada DPD yang begitu, ya kita tampung saja.

Apakah Tommy bersedia kalau dicalonkan sebagai ketum?

Saya tidak bisa bicara atas nama dia.

Sebagai kakak bagaimana, apakah akan mendukung?

Pokoknya, mana yang terbaik buat Golkar. Kalau memang konstituennya menghendaki, ya bisa didukung.

Apakah Tommy sempat ditawari untuk jadi ketua umum Kosgoro saat bertemu dengan Ical?

Tidak tuh. Saya tidak dengar. Saya tidak tahu. Saya belum komunikasi lagi dengan adik saya.

Golkar merekrut Anda apakah untuk memanfaatkan kembali kekuatan Cendana di bidang politik?

Kok merekrut? Saya kan sudah jadi pengurus dari lima tahun lalu. Waktu saya masuk sudah jadi wakil sekjen dan beberapa tahun kemudian jadi ketua bidang tani dan nelayan. Dan baru tahun ini jadi waketum. Waketum juga karena didesak perempuan-perempuan Golkar karena kita tak ada wakilnya di waketum, sementara kan waketum banyak. Jadi bukan karena melihat unsur Cendananya itu, Pak Ical, saya rasa.

Apakah munculnya Tommy untuk mengembalikan kekuatan keluarga Cendana kembali?

Dulu bapak saya selalu bilang, becik ketitik olo ketoro. Artinya: yang baik nanti akan kelihatan, yang jelek dan jahat akan kelihatan. Jadi akhirnya, dengan berlalunya waktu, bukan dari kita, masyarakat juga bisa lihat dan membandingkan mana yang lebih enak. Kayak masyarakat bilang mana lebih enak. Kayak masyarakat bilang, β€œEnak jamanku to?” Bukan kita yang bikin. Itu dari masyarakat sendiri.

Slogan β€œEnak jamanku” itu Anda gunakan untuk merebut konstituen saat pemilu legislatif, kan?

Iyalah. He-he-he.

Pasca-Reformasi, keluarga Cendana ada yang membuat partai, ada Nasrep dan Partai Karya Republik (Pakar)….

Iya, mungkin waktu itu ada pihak loyalis Pak Harto yang ingin buru-buru membangkitkan kembali. Cuma, ya kalau belum waktunya, ya belum waktunya.

Apakah Cendana bermaksud mengembalikan kekuatan di bidang politik?

Bukan. Kalau kita mau me-repower, ya dari kemarin-kemarin saja. Kita berjalan sesuai saja. Yang penting kita mengabdi. Kalau selama hidup kita bermanfaat, alhamdulillah supaya sisa hidup kita bermanfaat. Sudah, itu saja. Tapi kita enggak punya ambisi-ambisi untuk mengambil alih lagi kekuasaan, itu tak ada.

Bahwa sampai arahnya ke situ, Tuhan yang atur. Kita tidak ada, kalau mau begitu, kan dari kemarin-kemarin.

Tommy sekarang aktif di media sosial dan banyak mem-posting soal Golkar di Twitter. Apakah betul itu akun Twitter Tommy?

Iya, memang betul itu (akun) Twitter Tommy, adik saya. Karena memang merasa concern mengenai keadaan Golkar sekarang yang masih ribut saja dan apalagi sampai waktu itu ada di TV sampai membongkar pintu. Makanya, Tommy mem-posting tweet kayak begitu.Β n

*) Wawancara ini sudah dimuat di majalah detik Edisi 178

***

Edisi terbaru Majalah Detik (Edisi 178, 27 April 2015) ini mengupas tuntas β€œTommy Soeharto Piye Kabare”. Juga ikuti artikel lainnya yang tidak kalah menarik, seperti rubrik Kriminal β€œPergi Sebelum Bersaksi”, Internasional β€œKuburan Massal Bernama Laut Mediterania”, Ekonomi β€œLampu Kuning Pertumbuhan Ekonomi”, Gaya Hidup β€œVinil, Penyelamat Musik Indonesia?”, rubrik Seni Hiburan dan review Film β€œAvengers: Age of Ultron”, serta masih banyak artikel menarik lainnya.

Untuk aplikasinya bisa di-download di apps.detik.com dan versi Pdf bisa di-download di www.majalah.detik.com. Gratis, selamat menikmati!!

(irw/irw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads