Luhut Panjaitan: Persiapan KAA Super Singkat

Wawancara

Luhut Panjaitan: Persiapan KAA Super Singkat

Erwin Dariyanto - detikNews
Jumat, 17 Apr 2015 20:40 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Luhut B Panjaitan. (Foto - Grandyos/detikcom)
Jakarta -

Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika akan mulai digelar pada Minggu, 19 April 2015 lusa. Perayaan dipusatkan di dua kota yakni Jakarta dan Bandung. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa perhelatan yang akan digelar pada 19 sampai 24 April 2015 itu akan dihadiri delegasi dari 79 negara, 28 di antaranya adalah Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk sebagai penanggung jawab peringatan 60 tahun KAA. Hanya tersedia waktu kurang lebih 6 minggu bagi panitia untuk mengadakan persiapan. Tak hanya waktu, persiapan juga terbentur masalah dana.

Toh dua kendala itu tak dijadikan hambatan berarti. Sejumlah persiapanpun dikebut khususnya di Bandung sebagai salah satu pusat peringatan KAA. Gedung Merdeka dan Jalan Asia Afrika di Bandung dipercantik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana Luhut dan stafnya mempersiapkan peringatan 60 tahun KAA?

Kepada Bachtiar Rivai, Isfari Hikmat dan Oktamanjaya Wiguna dari detikcom, Kamis, 16 April 2015 lalu Luhut Panjaitan berbagi cerita mempersiapkan peringataan 60 tahun KAA. Dia didampingi Atmadji Soemarkidjo, Staf khusus Kepala Kantor Staf Kepresidenan, dan Yanuar Nugroho Deputi II Bidang Pengelolaan dan Kajian Program Prioritas.

Berikut petikan wawancaranya:

Persiapan KAA bagaimana sampai sejauh ini?

Tadi dari Bandung tadi, kami, presiden hadir, kalau menurut pak Wali Kota sudah 96 persen, kira-kira begitu. Karena di airport tadi tinggal finalisasi karena airport tadi underconstruction. Jadi, airport sudah dan kita sudah melihat mengenai tempat pesawat karena paling tidak ada 9 pesawat. Di samping 4 yang sudah disiapkan pemerintah, paling tidak ada 5 private jet yang dibawa kepala-kepala negara. Jadi masalah parkir.

Kemudian di hotel Homann sudah final tinggal pemasangan karpet. Yang lain sudah ok. Di Gedung Merdeka, tadi Presiden sudah coba melihat. Karena barang-barang masih ada dari KTT tahun 55. Kemudian beliau meninjau ada tadi koreksi minor lah. Kemudian melihat museumnya di mana Bung Karno di situ pidato dan kemudian jalan kaki ke masjid. Sebelum ke masjid ke prasasti bola dunia. Jadi over all, Bandung ok.

Kemudian mengenani pendanaan, kami ciut seciut-ciutnya, memang kurang dari Rp 150 miliar. Apa yang bisa kami kurangi, kami kurangi. Kemudian mengenai kepala negara sampai tadi 30 kepala negara. Sampai sekarang 79 negara tapi potensial ke 86 negara karena ada 8 negara yang akan katanya segera.

Kemudian wartawan yang hadir 1.200, wartawan yang daftar ada 1.500 tapi kita hanya bisa mengakomodasi 1.200. Jadi macam-macam. Hampir semua negara bawa wartawannya. Jadi menurut saya memang cukup menarik event ini.

Nah substansi daripada itu sendiri sudah 90 persen selesai dikerjakan di PBB oleh Duta Besar Desra Percaya dan SOM (Senior Officer Meeting) tanggal 19 (April) membulatkan semua. Ada 3 subtansi yang akan dikeluarkan. Saya kira terlalu early untuk mengatakan tapi salah satu adalah Declaration On Palestine, ya itu yang janjinya pak Jokowi untuk mendorong kemerdekaan Palestina dan mendorong keanggotaan penuh Palestina di UN. Makanya saya bilang beliau konsisten dengan janjinya.

Lain soal, KTT Asia Afrika di sini, venue di Jakarta JCC saya pikir nanti tanggal 19 (April) melihat. Kemarin kami sudah rapat paripurna lengkap semua laporan menurut saya 95 persen sudah rampung. Tadi Gubernur DKI masih teleponan dan ingin menyelesaikan kebersihan. Kan di depan hotel Mandarin sudah ditanami bunga-bunganya. Jadi kesiapan panitia saya pikir sudah bagus. Team work so far so good, nggak ada hambatan yang berarti.

BPKP terlibat langsung kontrol sehingga agak lambat-lambat juga dananya turun karena terhambat administrasi kan. Kita ndak mau ada nanti ada masalah. Jadi apa yang in kind-in kind dengan uang saya kira menghindari yang tidak perlu. Oya, persiapan welcoming party sudah disiapkan nanti tanggal 22 (April) malam, itu hari Rabu. Semua sudah siap. Ibu negara akan terlibat semua dalam event itu.

Banyak sekali eventnya?

Eventnya karena nanti akan melakukan 18 bilateral meeting selama tanggal 22-23 (April). Presiden saja bilang waduh saya repot, jangan sampai anu nih. Jadi bisa ada setiap 2 jam pertemuan. 18 dibagi dua kan 9 satu hari. Satu jam saja sudah 9 jam. Saya ngak tahu juga ngaturnya nanti bagaimana.

Ini jadi pekerjaan pertama yan cukup besar bagi kantor KSP (Kantor Staf Kepresidenan), boleh cerita bagaimana awalnya kantor ini mau mengurus KTT Asia Afrika?

Sebenarnya nggak juga, banyak yang besar-besar yang lain. Sebenarnya kalau ini saya sempat nolak juga kepada Presiden karena saya bilang, waduh ini sudahlah saya kerjakan yang lain saja. Tapi memang Presiden bilang waktunya tinggal 6 minggu. Presiden bilang itu di Istana Bogor. Jadi wah, saya tawarkan menteri ini saja lah.
ย 
Menteri apa?

Nggak usah sebut nama lah. Beliau diam. Menterinya juga bilang, โ€œNggak ah Pak Luhut saja.โ€

Jadi sempat menolak, ya?

Bukan nolak saya bilang saya kan baru masuk. Saya kan nggak muda-muda amat lagi jadi saya bisa mengukur semua lah. Tentu saya juga ngukur ngapain high profile-high profile nanti digebukin orang lagi. Tapi ya Presiden bilang "Tinggal 6 minggu Pak Luhut".

Ya sudah kalau bapak perintah saya laksanakan. Itulah tipologi militer, kalau perintah ya siap laksanakan. Saya kan lahir di tentara. Orang bilang oportunis, saya kan ndak mungkin mengubah diri saya setelah menjadi prajurit sekian puluh tahun. Saya kan lama di Kopassus, lama bekerja dengan prajurit-prajurit. Bagaimana saya mau oportunis kepada anak buah saya. Wong dia bersama-sama saya. Anak buah saya gugur bertempur dengan saya. Tadi malam saya masih ngomong sama mereka besok pagi terjun sudah lewat. Itu kan membentuk karakter. Jadi karakter itu dibentuk. Nggak lahir begitu saja. Jadi hidup kalau tanpa karakter kita mau jadi apa. Nggak bisa.

Pesan saya karakter, ada warnamu. Tapi kita ndak perlu berkelahi. Kita boleh beda pendapat tapi masih berkawan. Itu yang harus kita pegang. Kau suka teh, saya suka kopi, masa kita harus berkelahi gara-gara itu. Saya suka kopi kau suka teh ya sudah, kita ngobrol.

Ini kerjaan ini kan menyatukan semua ini dalam 6 minggu. Bukan kerjaan mudah. I am telling you. Saya juga kadang-kadang capek. Belum lagi orang ngomong ini dan itu. Paling capek tahu nggak apa? Perasaan. Uangnya nggak turun-turun he-he.

Seperti Wali Kota Bandung kan nanya. Kayak gitu-gitu kan nggak enak juga. Padahal kita kan bilang Kang Emil tolong ini dan ini. Dia siap pak.. siap pak... Dokunya mana? Hehehe. Jadi kayak gini-gini kan anu. mesti nelpon Menteri Keuangan, ngomong Menteri Keuangan dan sebagainya-dan sebagainya.

Jadi diminta ngegas ya?

Ya karena memang keadaannya yang begitu.

Yanuar, Deputi II, menambahkan jawaban:

Kalau di sisi perancanaan ini lintas kementerian dan lintas pemda. Sehingga kalau sampai satu menteri telpon terus ditunjuk, atau di bawah kemenko tertentu. Biasanya kooordinasinya. Kalau di sini perencanaan karena bidang kami bidang perencanaan praktis Presiden meminta beliau. Kalau ini kan koordinasi kementerian.

Luhut Panjaitan:

Saya juga mungkin karena lebih tua. Hehehe (sambil tertawa), lebih senior. Jadi kalau saya mau minta tolong, anu lah. Mungkin itu.

Saya ini menteri paling senior, walaupun fitnya belum tentu mereka lebih senior dari saya. Saya 67 tahun. Jadi itu sih, tapi soo far saya lihat kordinasi kita very beautifully. Hampir tidak ada hambatan sama sekali. Saya happy lah melihat tim ini bagus.

Waktu 6 minggu ini kan singkat untuk melakuan event yang begitu besar ini, apa persiapan khusus yang dilakukan?

Kamu tanya Mas Yanuar, ini super singkat. Jadi saya bilang tadi saya kan punya kemampuan untuk itu sih jadi langsung begitu terima perintah besoknya kumpulin rapat langsung. Langsung panggil, saya suruh Pak Yanuar besok rapat. Yang belum ada wakil kan pokoknya jalan. Supaya ada directionya. Akhirnya siapa berbuat apa, ya sudah action semua.

Menteri lain ada protes pak, biasanya struktur kan begitu?

Ndak ada...,

Yanuar Deputi II:

Ndak ada saya kira karena pertama kan sudah ada Keppres no 5 tahun 2015 yang menunjuk panitia nasional sudah. Tapi kalau kami rapat nggak ada model pakai surat-surat. Sudah ditelponi saja. Duduk di sini. Seadanya yang datang dan nggak harus eselon 1 atau menteri. Kemudian pleno dan pleno besar kemudian per bidang. Kan ada 5 bidang. Substansi di Kemenlu, teknis pelaksanaan di Kemensesneg, pengamanan di Panglima (TNI), media di Kominfo dan event di Kementerian Pariwisata. Ini yang paling penting kan. Sudah masing-masing rapat sendiri. Terus Pak Luhut minta 10 hari sekali laporan. Kemudian laporan. Kalau pakai surat, hadduh 6 minggu nggak bisa ngapa-ngapain.

Luhut Panjaitan:

Ya saya di tentara kan begitu. Ada laporan kemajuan setiap sepuluh hari. Cek. Lihat sampai di mana.

Yanuar Deputi II:
Kita ke Bandung lihat betul, cek jalan, toilet. Anda nggak akan percaya Bandung 6 minggu lalu seperti apa. 6 minggu lalu kami masih punya foto-fotonya.

Luhut Panjaitan:

Jadi kata-kata terakhir saya kemarin, saya ingat waktu masih taruna di Akademi Militer, kebetulan gubernur saya waktu itu Soesilo Soedarman, ayahnya Pak Indroyono (Menko Maritim). Dia selalu bilang, para taruna, kalian ingat tiga kata, โ€œCek, ricek and cek againโ€. Dan itulah menjadi bagian dari hidup saya. Selalu saya lakukan itu.

Saya terima kasih ini bisa jalan karena cek, ricek and cek again. Dan itu detail. Kita bicara makro begini at the end juga detail. Bernegara juga sama. Itu sekarang yang dikerjakan Jokowi bicara terjemahan ini dan itu, ujungnya detail. Siapa membuat apa. Nah itulah kami perankan. Yang orang kadang-kadang tidak ngerti dan bilang rebutan jabatan. Saya ketawa, katanya overlapping. Saya nggak ngerti yang overlapping yang mana. Saya nggak tahu, Mas Yanuar apa itu overlapping. Itu kan banyak area yang tidak dikerjain.

(erd/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads