.webp)
"Selvi sudah dipingit," kata paman Selvi, Prasetyo, kepada majalah detik.
Menurut Prasetyo, pernikahan rencananya digelar Mei atau Juni 2015. Namun detail rencana pernikahan sementara ini masih menjadi rahasia keluarga sehingga tidak sembarangan disampaikan kepada publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana persiapan pernikahan Selvi dengan Gibran yang kini ramai jadi berita. Apakah sudah ada lamaran?
Mohon maaf, itu rahasia keluarga. Tidak boleh dikasih tahu. Tidak boleh diekspos. Selvi sudah, apa itu namanya, dipingit. Sekarang dia sama orang tuanya tidak bisa dihubungi.
Kapan rencana pernikahannya?
Antara Mei dan Juni. Kalau enggak Mei, ya Juni.
Jadi orang tua kedua calon mempelai sudah bertemu?
Sudah, mestinya sudah, he-he-he….
Bisa ceritakan soal keluarga Selvi?
Keluarga Selvi orangnya sederhana. Keluarga sederhana. Jualan di Galabo (Gladag Langen Bogan) kalau malam. Keduanya berjualan sudah lama, sejak Galabo berdiri.
Orang tuanya masih mengontrak rumah?
Iya, masih mengontrak di Sumber. Dulu tinggal di Semanggi. Di sana sama neneknya. Sudah lama di Sumber, sudah puluhan tahun. Besarnya di Sumber, lahirnya di Semanggi. Mengurus nikahnya di (KUA) Banjarsari, sesuai domisili dia terakhir ini.
Cerita perkenalan Selvi dengan Gibran seperti apa?
Hubungannya itu diawali sewaktu (Gibran) jadi penyeleksi awal (pemilihan) Putra Putri Solo. Itulah awalnya. Waktu Selvi kuliah sering diantar-jemput. Selvi masuk STIE AUB tahun 2007, lulus 2011. Pas pendaftaran ujian skripsi, Gibran yang antar. Cuma tidak turun, hanya di mobil. Jadi tidak mau mencolok. Waktu ujian juga diantar, waktu wisuda juga Gibran yang antar. Lama juga pacarannya kan, dari 2009. Awet.
Di kampus, Selvi seperti apa?
Ya, cukup bagus. Dari masuk sampai lulus nilainya rata-rata 3,49, lulusnya tepat waktu. Dia juga kebetulan dapat beasiswa BBM (jalur bantuan) dan PPA (jalur mahasiswa berprestasi). Kebetulan yang berprestasi itu syaratnya IP (indeks prestasi) di atas 3 setiap semester.
Selain prestasi akademik, Selvi punya catatan apa?
Dia aktif di Himatansi, Himpunan Mahasiswa Akuntansi. Dia sebagai anggota tapi juga aktif. Setiap ada penerimaan mahasiswa baru, yang ikut Himatansi kan harus ada diklat. Dia ikut mengarahkan. Pernah juga jadi juri (pemilihan) putra-putri kampus, yang rutin dilakukan setiap tahun.
Selvi kuliah sambil kerja, ya?
Iya. Selain kuliah, dia juga penyiar TATV juga. Terus, pernah juga jadi pramugari di Garuda untuk mengantar haji. Biasanya mahasiswa sambil kerja itu kan tidak tepat waktu selesainya. Tapi Selvi tidak pernah terlambat. Selalu tepat waktu.
Bagaimana Selvi di kampus?
Dia di kampus cukup berprestasi. Di kampus tidak pernah macam-macam. Low profile, bahkan tidak pernah menunjukkan dirinya sebagai Putri Solo. Orangnya sederhana. Saya sebagai saudaranya tidak ngalem (memuji) lo, tapi kenyataannya begitu.
Bawaannya sih kalem, tapi aktif. Artinya, masih bergaul sama yang dikenal. Kalau habis kuliah, dia ngobrol sebentar, lalu keluar karena harus sambil kerja. Waktunya bukan untuk kongko-kongko sama teman-teman. Orangnya disiplin untuk kerja. Teman dekatnya ada, tapi sekarang sudah di Jakarta.
Berapa lama Selvi kerja sebagai presenter?
Dia kan di sana dikontrak, jadi sekitar satu tahun. Itu semester empat kalau tidak salah. Mau terakhir ini dia jadi pramugari, sekitar semester terakhir. Waktu keluar jadi pegawai Bank Panin.
Punya cerita tentang Gibran?
Gibran itu suka ikutan jualan, tidak sungkan-sungkan membantu di Galabo. Ya, enggak sampai cuci piring, sih, tapi ikut bantu-bantulah. Karena Gibran juga low profile, jadi tidak ada gengsi sebagai anak wali kota. Itu kan waktu 2009 (Jokowi) masih wali kota.
Waktu (Jokowi) jadi gubernur, (Gibran) juga begitu. Setelah jadi anak presiden saja masih ke situ, masih bantu berjualan (orang tua Selvi). Sudah jadi anak presiden itu. Tidak ada sungkannya. Jadi dia malah senang kalau tidak ada yang tahu, malah senang kalau tidak ada yang tahu kalau dia itu anak presiden.
*) Wawancara ini sudah dimuat di majalah detik Edisi 176, 13-19 April 2015
(irw/nwk)
