Prof Aunu Rauf: Wajar Ulat Bulu Meningkat di Awal Musim Kemarau

Prof Aunu Rauf: Wajar Ulat Bulu Meningkat di Awal Musim Kemarau

- detikNews
Rabu, 13 Apr 2011 15:45 WIB
Jakarta - Warga Tanjung Duren, Jakarta Barat, resah dengan kemunculan ulat bulu di pohon cemara. Sebab beberapa warga mengeluh gatal-gatal. Kemunculan ulat bulu di awal musim kemarau setelah sekian lama diguyur hujan merupakan fenomena lumrah.

"Saya paham kalau warga menjadi resah karena kemunculan ulat bulu. Mungkin takut kalau akan seperti di Probolinggo. Tapi umumnya, ulat bulu yang muncul dalam jumlah cukup banyak di beberapa daerah karena saat ini awal musim kemarau. Apalagi makanannya banyak karena musim hujan yang lama sebelumnya," ujar guru besar Ilmu Hama Tanaman IPB, Prof Aunu Rauf.

Berikut ini wawancara detikcom dengan pria yang telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di Universitas Wisconsin, Madison, AS, Rabu (13/4/2011):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Tanjung Duren, Jakarta Barat, ulat bulu mulai muncul di pohon cemara. Ini bisa meluas seperti di Probolinggo, Jawa Timur?

Ulat yang di Jawa Timur hanya menyerang mangga. Apa yang ditemukan di pohon cemara, bukan berasal dari Probolinggo. Yang di Bali, Banyuwangi juga bukan ulat Probolinggo. Tidak semua ulat punya perilaku sama. Merebaknya populasi ulat ini menyebabkan tanaman gundul, lalu ulat ini berkepompong dengan mencari tempat yang aman di rumah.

Sudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Barat mengatakan ulat di Tanjung Duren ini musiman. Sekarang ini musim kupu-kupu bertelur?

Saya paham kalau warga menjadi resah karena kemunculan ulat bulu. Mungkin takut kalau akan seperti di Probolinggo. Tapi umumnya, ulat bulu yang muncul dalam jumlah cukup banyak di beberapa daerah karena saat ini awal musim kemarau. Apalagi makanannya banyak karena musim hujan yang lama sebelumnya.

Di Probolinggo itu fenomena baru karena selama ini tidak pernah sampai menimbulkan kerugian. Apa yang terjadi di Bekasi pada beberapa waktu lalu dan di Tanjung Duren ini saya kira ulat yang muncul karena menjelang musim kemarau. Biasanya menjelang musim kemarau itu hama juga meningkat.

Mengapa?

Karena saat hujan paling tidak pergerakannya terganggu. Pergerakan hama kupu-nya tidak seaktif saat hujan. Di negara tropis memang begitu, hama rendah saat musim hujan dan meningkat saat musim kemarau. Ini fenomena yang biasa terjadi. Jangan terlalu khawatir berlebihan. Ini bukan ulat seperti yang di Probolinggo.

Untuk mengatasinya perlukah pohon berulat ditebang dan dibakar?

Kalau bisa pakai cara manual, saya kira pakai yang manual saja. Tapi kalau dibakar kasihan juga pohonnya nanti habis. Bisa juga dilakukan dengan cara pengendalian dengan menggunakan insektisida yang aman bagi kesehatan dan lingkungan.

Insektisida ini bahan aktifnya bakteri basilus. Insektisida disemprotkan di permukaan daun, lalu termakan ulat dan menghasilkan toksin. Ini hanya matikan ulat dan tidak mematikan serangga lain. Penyemprotan dilakukan saat ulat masih kecil, saat masih banyak-banyaknya makan.

Cara lain untuk mengatasi ulat-ulat itu apa saja?

Cara-cara manual lebih baik. Penyemprotan pestisida sebaiknya jadi langkah terakhir. Karena sayang kalau kebanyakan disemprot pestisida, nanti ada predator dan parasit yang ikut mati. Jika ulat tidak terlalu banyak, sebaiknya ulat dikumpulkan dengan diambili pakai tangan lalu dikubur di dalam tanah.

Apakah benar lampu juga bisa digunakan untuk mengatasi ulat?

Lampu ini sebenarnya deteksi dini. BUkan ulat, tetapi ngengat-nya. Ulat kan asalnya dari telur yang dikeluarkan ngengat, maka bisa digunakan pemasangan lampu ultraviolet atau lampu biasa untuk memancing ngengat. Umumnya, ngengat tertarik dengan cahaya lampu.

Di bawah lampu dipasang ember atau baskom berisi air sabun atau minyak. Sehingga jika ngengat itu jatuh ke ember atau baskom langsung mati. Dengan begitu, populasi ngengat yang berpotensi menelurkan ratusan telur akan terganggu.

Saya juga menyarankan dengan mengumpulkan kepompong. Kepompong dikumpulkan lalu dimasukkan ke botol bekas air mineral. Kalau sehat maka dia akan berubah menjadi ngengat, tapi kalau terparasit keluar seperti lebah. Kalau ngengat ya dimusnahkan, tapi kalau semacam lebah dilepaskan. Parasit bisa merusak telur maupun mengganggu pertumbuhan larva dari ngengat. Ulat bulu sebenarnya memiliki musuh alam yang dikenal sebagai predator.

Apa saja predatornya?

Yang banyak diketahui masyarakat hanyalah burung. Tapi predator ulat bulu bukan hanya burung pemakan ulat, melainkan juga serangga-serangga lain seperti laba-laba atau kepik. Kepik ini mengisap ulat.

Kepik ini mulutnya seperti jarum yang ditusuk ke ulat. Ada pula parasit yang hidup di telur atau pun di ulat. Ini dari seperti lebah yang menaruh telur di tubuh ulat, lalu ketika telur parasit menetas, dia akan menggerogoti si ulat.

Usia hidup kupu itu berapa lama? Berapa kali bertelur sepanjang hidupnya?

Kupu itu bertelur sekali tapi langsung banyak. Kalau di Probolinggo, telurnya sekitar 300-500 butir selama hidup. Usia kupu hanya 4-5 hari. Telur menetas jadi ulat, lalu kepompong (pupa) dan menjadi kupu-kupu butuh waktu sekitar 1 bulan. Ratusan telur itu tidak semuanya menetas. Karena itu tadi, ada musuh alam yang pada akhirnya tidak semua bisa menetas.

Ulat-ulat bulu ini akan menjadi kupu yang cantik?

Kalau yang Probolinggo dan di beberapa kasus, ini merupakan hama yang merusak. Ulat ini akan menjadi ngengat, yaitu hewan seperti kupu yang aktif di malam hari. Ngengat warnanya kusam. Kalau kupu yang warnanya menarik itu yang sengaja dikembangbiakkan.

Apakah ulat ini sengaja disebar sebagai bentuk teror?

Saya kira ini fenomena alam biasa. Ada 120 ribu jenis ulat dan itu semua tentu ada perbedaan. Mungkin suka lihat di pohon alpukat, itu setiap tahun terjadi juga banyak ulat di pohonnya. Di pohon kedondong juga. Kalau daunnya habis, mereka berkeliaran juga.

Banyaknya ulat ini karena ekosistem terganggu juga?

Ya, karena musuh alamnya terganggu kehidupannya, maka ulat ini jadi berkembang cepat sekali. Apalagi hujan cukup panjang pada 2010 sehingga menyediakan makanan yang cukup banyak untuk ulat-ulat itu. Nah, saat ulat meningkat, musuh alaminya belum siap. Jadinya ulatnya lebih banyak dari biasanya.

Kalau ulat masuk rumah, dari dulu juga sudah banyak. Ulat ini kan cari tempat terlindung untuk berkepompong, bukan mencari manusia. Kalau ada yang masuk rumah, saran saya disapu saja, kemudian dikumpulkan dan dikuburkan dalam tanah. Kalau pakai pestisida takut nanti predator dan parasit ulat ikut mati.

Apakah ulat-ulat itu beracun?

Yang di Probolinggo tidak sih, hanya saja ada yang sensitif dengan bulu nulat sehingga merasa gatal. Di dunia ulat, ada juga jenis ulat api. Nah ulat ini beracun, kalau kena kulit bisa bengkak.

Ulat warnanya hijau, dan biasa ada pada jambu air dan pada mangga. Dia memiliki duri. Duri atau rambut ini di dalamnya kosong seperti sedotan minuman, lalu di pangkalnya ada kelenjar racun. Nah kalau ini patah, racunnya akan keluar dari duri itu. Tidak akan menyebabkan meninggal, hanya panas saja. Yang di Probolinggo bukan termasuk jenis ulat ini.

(vit/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads