Koleksi Cangklong Yusron Ihza

Koleksi Cangklong Yusron Ihza

- detikNews
Minggu, 06 Jul 2008 13:26 WIB
Jakarta - Mengoleksi sesuatu yang unik memang menambah adrenalin. Wakil Ketua Komisi I DPR (bidang pertahanan dan luar negeri) Yusron Ihza Mahendra memilih alat hisap rokok yang bernama cangklong sebagai koleksi yang mengasyikkan. Ratusan juta rupiah pun dia gelontorkan untuk membiayai hobinya ini.

"Saya sudah punya koleksi 60 cangklong dari berbagai negara di dunia. Harganya bervariasi, ada yang hanya Rp 600 ribu sampai yang Rp 6 juta per satuannya," terang Yusron pada detikcom di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (4/6/2008).

Adik kandung Yusril Ihza Mahendra ini mengaku, untuk melampiaskan hobinya, dia selalu menyempatkan diri jalan-jalan ke toko cangklong jika sedang bertugas di luar negeri. Hasilnya, cangklong dari Jepang, Jerman, Ceko, Belanda, Brasil, Turki, Swiss dan masih banyak lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya saya beli pas ada tugas ke luar negeri. Kebanyakan tugas pribadi, jadi lebih leluasa mencarinya. Sekalian untuk kenang-kenangan," terang politisi PBB ini.

Yusron mengaku sering ditegur keluargannya saat awal-awal menekuni hobinya yang cukup unik ini. Namun seiring dengan waktu, istri dan kedua anaknya dapat memahami dan bahkan mendukung.

"Sekarang saya punya tempat khusus untuk menyimpan cangklong di rumah saya. Jadi seperti aksesoris rumah gitu. Istri dan anak saya yang awalnya melarang, sekarang malah bantu-bantu membersihkan jika kena debu dan kotor," tutur pria kelahiran Belitung, 6 Februari 1958 ini.

Akibat cintanya pada cangklong, Yusron pun bermimpi memiliki perusahaan cangklong terbesar di Indonesia. Dia bercita-cita memperkerjakan perajin cangklong agar dapat lebih kreatif sehingga cangklongnya dapat dijual sampai luar negeri.

"Saya ingin suatu saat menekuni bisnis cangklong. Saya ingin membantu para perajin cangklong agar pendapatannya meningkat. Doakan saja," kata pemilik Law Firm Ihza-Ihza ini.

Sebagai kolektor cangklong, jelas Yusron merokok dengan memakai cangklong. Terserah Anda percaya atau tidak pada alasannya.

"Merokok pakai cangklong itu lebih sehat karena tembakau yang kita hisap tidak terkontaminasi dengan kertas pembungkusnya. Ini terbukti kakek saya dari ibu umurnya sampai 101 tahun. Sementara kakek saya dari bapak 108 tahun. Padahal mereka perokok berat lho. Kalau saya nggak apa-apalah dipotong 4 tahun dari umur kakek," kata Yusron sambil terkekeh.

Pria yang mengaku merokok sejak SMA ini merasa lebih percaya diri jika mengisap sigaret dengan cangklong. Hal ini disebabkan cangklong tidak hanya bermakna alat mempermudah menghisap, tetapi juga seni dan gaya hidup.

"Cangklong bagi saya itu kan tidak hanya alat untuk menghisap tetapi sudah masuk art dan life style. Jadi rasanya lebih pede kalau mengunakan cangklong. Karena cangklong kan life style kaum elit," ujarnya sambil mesem.

Berapa harga cangklong termahal yang Anda temui? "Rp 600 juta, di Jepang. Tapi saya tidak beli," celutuk Yusron. (yid/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads