Salah satu potret anak bangsa satu ini patut diberikan apresiasi atas karya-karya yang pernah dibuatnya, orang tersebut adalah Yori Antar. Dia adalah pemuda yang mendirikan Yayasan Rumah Asuh dengan tujuan untuk wadah sarana belajar mahasiswa, menyelamatkan dan melestarikan desa-desa tradisional di Indonesia yang terancam punah dengan cara membangun ulang bersama masyarakat sekitar desa secara gotong royong.
Yori Antar mengawali karier sebagai arsitek setelah lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 1989. Saat itu, dia membentuk kelompok Arsitek Muda Indonesia bersama rekan-rekannya. Arsitektur Muda Indonesia dikenal sebagai kelompok yang memberikan warna baru beragam model arsitektur di Indonesia khususnya di Jakarta pada masa itu.
Tidak lama kemudian, karier Yori Antar terus berjalan hingga akhirnya pada tahun 2008 Yori Antar membuat sebuah gerakan yang dia beri nama 'Rumah Asuh'. Gerakan ini mengajak para mahasiswa terpilih untuk belajar dengan seniman dan masyarakat desa selama 1 bulan lebih untuk membangun rumah-rumah tradisional di semua pedesaan yang ada di Indonesia.
Tujuan dari 'Rumah Asuh' itu sendiri ialah sebagai wadah sarana belajar bagi mahasiswa dari jurusan arsitektur, sebagai proses pembelajaran serta regenerasi diturunkannya ilmu membangun rumah tradisional kepada generasi masa depan, baik secara metode lisan-tradisional antara para tetua adat dan generasi muda penerus maupun metode tulisan-akademis. Program ini juga didukung oleh donatur, akademis, dan masyarakat setempat.
Selain atas dedikasinya tersebut, Yori Antar juga meraih banyak penghargaan nasional dan internasional yaitu :
- Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Award 2008 untuk Rumah Tenun Sintang
- IAI Award 2011 untuk Konservasi Rumah Tradisional Waerebo.
- IAI Award 2015 untuk konservasi rumah Adat di Sumba
- IAI JAKARTA AWARD 2020 kategori Karya Tulis Arsitektur 'Pesan dari Waerebo'
- Indonesia Property Awards 2020, Kohler - The Indegenous House Conservation Movement by Rumah Asuh
- Lifetime Achievement Award Akademi Jakarta 2020 atas pengabdian dan pencapaian dalam memelihara, mengembangkan dan memajukan kesenian & kebudayaan Bangsa
- Penghargaan Menteri Pendidikan & Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy Kepada Rumah Asuh kategori Komunitas, 26 September 2018.
- Indonesia Property Awards 2018 - Kohler untuk Lapangan Banteng,
- Penghargaan wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla atas dukungan & Dedikasi dalam penyelenggaraan Asian Games XVIII tahun 2018.
- Han Awal & Partners Architectstahun1991
- Award of Excellence 2012 UNESCO Asia-Pacific Awards
- Aga Khan Award forArchitectureuntuk Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur, pada 2013.
Selain aktif sebagai arsitek, Yori Antar juga aktif menulis terkait arsitektur di berbagai media dan pernah menerbitkan beberapa buah buku arsitektur seperti "Pesan dari Waerebo" (2010), Berburu dan berguru di tanah Marapu (2018), Pesan dari Waerebo -Kelahiran Kembali Arsitektur Nusantara(2019). Saat ini ia aktif menjabat sebagai direktur dan design manager d Han Awal & Partners Architects.
Sebagai informasi, foto 77 Potret Anak Bangsa di atas diabadikan oleh kamera OPPO Reno8 Pro 5G 'The Portrait Expert'. Ponsel ini dilengkapi chipset MariSilicon X, memberikan performa AI terbaik dalam mengolah foto maupun video bahkan saat kondisi minim cahaya.
OPPO Reno8 Pro 5G mampu membuat siapa pun dapat menghasilkan karya dan mengekspresikan diri tanpa batas melalui teknologi yang dimiliki, desain yang memukau dan performa paling unggul. Kamu juga bisa berpartisipasi dalam kampanye 77 Potret Anak Bangsa di Instagram OPPO Indonesia, kunjungi website resmi OPPO Indonesia untuk informasi lebih lanjut melalui tautan ini.
(akn/ega)