Bagi masyarakat kota, kegiatan berkebun mungkin bukanlah hal yang biasa. Apalagi jika lahan yang dimiliki cukup sempit atau terbilang minim. Namun, perempuan muda bernama Soraya Cassandra melawan tantangan ini dengan mendirikan Kebun Kumara dan mengedukasi masyarakat perkotaan mengenai cara pemanfaatan lahan kecil untuk berkebun.
Sebelumnya, perempuan yang akrab disapa Sandra ini bekerja di sebuah perusahaan global. Meski telah memiliki penghasilan stabil, ia dengan mantap meninggalkan pekerjaannya untuk fokus merawat lingkungan demi lebih dekat dengan alam. Tak hanya melakukannya sendiri, ia pun berupaya mengajak orang lain untuk terlibat pada aksi serupa, yakni lebih dekat dengan alam dan membiasakan diri merawat lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Sandra memilih berkebun sebagai solusi untuk lebih dekat dengan alam di tengah kehidupan perkotaan. Sebab, dengan berkebun ia bisa menikmati kesegaran alam di kondisi kota yang penuh polusi. Diketahui, perhatiannya terhadap lingkungan ini mulai tumbuh dari lingkungan keluarga yang aktif membicarakan isu serta dampak lingkungan.
Langkah pertama yang dilakukan Sandra untuk lebih dekat dengan alam adalah memaksimalkan lahan-lahan sempit di sekitar rumah sebagai wahana menanam bahan makanan bagi keluarganya. Setelah memahami teknik yang benar, ia pun melancong ke berbagai daerah lain untuk belajar lebih dalam mengenai teknik pertanian yang cocok di wilayah urban.
Sejak mendirikan Kebun Kumara di tahun 2016 lalu, Sandra tak henti belajar hingga melewati berbagai trial and error. Ia yang memiliki passion sebagai pengajar pun berupaya mengajak masyarakat perkotaan lainnya untuk hidup lebih dekat dengan alam lewat wawasan yang dia miliki. Apalagi, ia memiliki perhatian karena pendidikan alam tak ada di kurikulum pengajaran kebanyakan sekolah perkotaan.
Tak hanya mengedukasi, ia juga membangun model bisnis lewat Kebun Kumara untuk mempertahankan gerakan dan kampanye lingkungan yang dilakukannya. Hingga akhirnya di tahun 2018 Kebun Kumara menyediakan jasa landscape.
Walau perjalanan yang harus dilewatinya cukup berat, ia kini mampu menghadirkan solusi mengenai isu lingkungan di tengah perkotaan. Kisah Sandra bahkan diangkat ke dalam sebuah film dokumenter berjudul 'Semesta' garapan Chairun Nisa yang diproduseri oleh Nicholas Saputra.
(fhs/ega)