Emma Amalia, Koleksi Benda Seni Demi Lestarikan Budaya Betawi

Emma Amalia, Koleksi Benda Seni Demi Lestarikan Budaya Betawi

- detikNews
Rabu, 02 Mei 2012 06:31 WIB
Jakarta - Emma Amalia, putri keenam dari tujuh bersaudara ini dibesarkan dalam keluarga Betawi yang moderat dan memiliki jati diri kuat. Sejak kecil, dia telah dia telah akrab dengan benda-benda seni. Maka tak heran ketika dewasa dia menjadi kolektor benda seni, khususnya benda seni Betawi, sebagai upaya untuk melestarikan budaya asli Jakarta ini.

"Dari zaman saya muda sudah mengoleksi benda seni. Nggak cuma Betawi, sebetulnya. Tapi banyak juga benda seni Betawi yang saya punya sebagai salah satu upaya memelihara budaya Betawi jadi generasi penerus juga bisa melihat," ujar Emma pekan lalu di Jakarta.

Hobi yang ditekuninya ini memang bukan hobi yang murah. Namun Emma tidak pernah berpikir berapa banyak dana yang telah dikeluarkannya. Menurut dia, sekecil dan sebesar apa pun dana yang dikeluarkan merupakan wujud nyata tanggung jawab dan kewajibannya melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk merawat barang-barang koleksinya juga bukan perkara gampang. Agar memudahkan pengelolaan dan pemeliharaan, Emma pun membuat semacam museum di rumahnya. "Kebetulan ada tanah di dekat rumah yang bisa untuk membuat tempat khusus," imbuhnya.

Lalu apa kata keluarga soal hobi ini?

"Suami bilang saya ngumpulin loakan," ucap Emma.

Menurut dia, budaya Betawi lahir dari percampuran dengan budaya lainnya, sehingga menimbulkan karakteristik sendiri. Misalnya barang-barang rumah tangga yang terbuat dari kaca yang sudah mendapat sentuhan budaya China. Sedangkan porselen mendapat sentuhan dari Belanda.

"Dulu cuma suka mengoleksi, tapi lalu saya sadar koleksi benda seni itu penting. Anak cucu kita dari generasi selanjutnya bisa turut melihatnya juga," sambung Emma.

Perempuan kelahiran Jakarta 24 November 1943 ini juga mengabadikan benda-benda seni itu dalam bentuk foto. Menurut dia, artefak yang sudah hilang dan tidak terawat bisda dihidupkan kembali melalui pendokumentasian. Koleksi Emma terkadang dipinjam untuk keperluan pameran.

Bahkan dia menulis beberapa buku sebagai sumbang sih dalam memelihara dan mengenalkan budaya Betawi. Karya penulisannya antara lain Perhiasan Betawi Tempo Doeloe, Warisan Batavia, dan Tata Cara Perkawinan Adat Betawi.

Saat masih muda, Emma aktif dalam kegiatan Betawi melalui menari dan berteater. Kemudian dia juga mendukung pembentukan Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) yang akhirnya terbentuk Juni 1976.

Dia juga dipercaya menjadi salah satu pemimpin Badan Musyawarah Betawi. Emma juga terlibat dalam kegiatan Persatuan Wanita Betawi.

Atas perannya dalam bidang Sosial Budaya untuk pelestarian dan pengembangan budaya Betawi, Emma mendapat penghargaan Makara Utama dari UI.

(vta/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads